Nyaris satu setengah bulan lamanya, para kontestan Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) Kabupaten Malang menjalani tahapan kampanye. Tanpa terkecuali seperti yang dilakukan oleh paslon (Pasangan Calon) nomor urut 1, SanDi (Sanusi-Didik Gatot Subroto).
Kepada media berjejaring nasional ini, Calon Bupati Malang dari paslon SanDi, Sanusi mengaku, jika salah satu aspirasi yang paling sering disampaikan kepadanya saat aktif menggelar kampanye adalah di sektor peningkatan perekonomian. Terutama di bidang wirausaha.
Baca Juga : Usung Program Antar Sekolah, Paslon SanDi Optimis Anak Terlantar Bisa Kuliah
”Kabupaten Malang ini memiliki banyak potensi wirausaha, seperti misalnya pembuat kerajinan tempat telur dan camilan kripik di Pagak. Paling banyak, para pengrajin dan pengusaha UMKM di Kabupaten Malang, minta bantuan alat dan permodalan,” ucap Sanusi.
Namun, menurut Sanusi, keluhan para pengrajin dan pengusaha di Kabupaten Malang itu tidak cukup jika hanya disampaikan saat kampanye saja. Alasannya, waktu kampanye yang hanya dibatasi waktu sekitar 2,5 bulan, dirasa Sanusi masih kurang untuk merealisasikan semua tuntutan warga Kabupaten Malang.
Oleh karenanya, pria yang akrab disapa Abah Sanusi, mengaku bakal berkolaborasi dengan Disperindag (Dinas Perindustrian dan Perdagangan) Kabupaten Malang, untuk mengadakan diklat khusus.
Tujuannya, selain memberikan fasilitas pelatihan, metode diklat tersebut diyakini Sanusi bakal memudahkan dirinya untuk mendengarkan aspirasi para pengrajin dan pengusaha, jika dirinya kembali diamanahi sebagai Bupati Malang.
”Ya kita gelar diklat melalui Disperindag (Kabupaten Malang), dan setelah dapat diklat akan kita ketahui kebutuhannya mereka apa,” terang Sanusi.
Meski berjanji bakal menggelar diklat, namun Sanusi mengaku sudah mempersiapkan segudang terobosan guna menyelesaikan beberapa keluhan para pengrajin dan wirausaha yang ada di Kabupaten Malang.
Baca Juga : Targetkan Paslon yang Diusung Demokrat Menang, DPP Terjunkan Satgas Khusus ke Trenggalek
Diantaranya adalah program unggulan Malang Makmur, 1.000 Start Up, Peka Mika (Peningkatan Ekonomi Milenial Kreatif), hingga Sade Sapu atau akronim dari Satu Desa Satu Pemuda Kreatif.
Dalam berbagai program unggulan yang diusung paslon dengan slogan Malang Makmur ini, bakal ada beberapa fasilitas yang akan dirasakan oleh para pengusaha. Diantaranya, dijelaskan Sanusi, pemberian modal dengan bunga ringan hingga fasilitas jaminan pengurusan perizinan yang mudah.
”Para pengusaha khususnya yang menghasilkan produk makanan atau minuman, akan kita bantu untuk mengurus sertifikasi halal dari MUI secara gratis,” pungkas Sanusi.
