Kalangan wakil rakyat di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Blitar meminta pemerintah daerah setempat segera melakukan langkah antisipasi bencana alam. Dewan menilai, antisipasi harus dilakukan menyusul sudah mulai turun hujan dengan intensitas sedang.
Sekretaris Komisi III DPRD Kabupaten Blitar, Panoto mengungkapkan, antisipasi bencana harus sejak dini dilakukan Pemkab Blitar. Hal ini karena sejumlah daerah di Kabupaten Blitar masuk dalam kategori wilayah rawan bencana.
Baca Juga : Wujudkan Kabupaten Malang Sejahtera, Ini 5 Prioritas Pembangunan 2021
Beberapa ancaman bencana dipengaruhi faktor cuaca yang berpotensi terjadi di Kabupaten Blitar di antaranya banjir, tanah longsor, dan puting beliung. Bencana tersebut berpotensi terjadi memasuki penghujung tahun 2020 akibat cuaca buruk.
“Pemkab Blitar melalui BPBD harus melakukan antisipasi. Langkah awal yang harus dilakukan BPBD adalah gencar sosialisasi kepada masyarakat,” ungkap Panoto.
Dikatakannya, sosialisasi dalam rangka antisipasi dampak bencana bisa dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Di samping itu, BPBD juga harus memberikan wawasan dan pembinaan terkait penanganan jika sewaktu-waktu terjadi bencana.
“Di sisi lain, masyarakat juga harus tetap hati-hati dan waspada. Sehingga jika ada sosialiasi, mereka harus memanfaatkannya dengan sebaik mungkin untuk menyerap pengetahuan,” tegasnya.
Sebelumnya, Kepala BPBD kabupaten Blitar, Achmad Cholik menyampaikan, pihaknya telah melakukan sejumlah antisipasi bencana yang mungkin terjadi di Kabupaten Blitar. Upaya-upaya itu di antaranya melalui sosialisasi dan imbauan kepada masyarakat.
Baca Juga : Pemkab Malang Siapkan Dana Rp 10 Miliar untuk Penanganan Bencana
Ancaman bencana di Kabupaten Blitar dipengaruhi faktor cuaca atau bencana hidrometeorologi. Seperti banjir, longsor, hingga puting beliung.
“Kami telah menyiagakan personel dan peralatan untuk kesiapsiagaan. Di samping itu secara rutin kami menyampaikan informasi tentang potensi dan kesiapsiagaan ancaman bencana hidrometeorologi kepada masyarakat, menyediakan papan atau imbauan bahaya pada lokasi yang dimungkinan terjadi ancaman bencana longsor, atau ancaman bencana lainnya. Serta mendirikan Posko Kesiapsiagaan dan meningkatkan fungsi Pusdalops guna menerima pengaduan dari masyarakat,” jlentrehnya.
Lebih dalam Cholik menyampaikan, di samping antisipasi pihaknya juga telah menyiapkan bantuan logistik kepada korban bencana hidrometeorologi. “Bantuan baik sembako maupun material bangunan sudah kita siapkan,” pungkasnya.