Warga binaan (WB) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuwangi tidak cuma menganggur, berdiam diri pasrah melewati masa tahanan. Sebagian mengisi waktu dengan belajar bertani. Tak tanggung-tanggung, WB berhasil menanam dan memanen 50 ton melon dan 15 ton semangka.
Kalapas Banyuwangi Ketut Akbar Herry Achjar saat menghadiri panen raya buah melon dan semangka dalam rangka ketahanan pangan dan Hari Dharma Karya Dhika tahun 2020 di Pakis. Pihaknya telah mengambil langkah dan terobosan baru dalam membina dan membekali mereka dengan beberapa pelatihan keterampilan di bidang pertanian dan perikanan serta furnitur sebagai bekal kemandirian.
Baca Juga : Panen Singkong Melimpah, Lumajang Perlu Tambahan Pabrik Tepung Tapioka
"Ada 10 warga binaan yang mengikuti pengembangan budidaya pertanian ini. Mereka mengolah lahan pertanian dengan menanam 3 jenis buah melon dan 1 jenis buah semangka. Luas lahan melon 1,5 hektare dan luas lahan semangka 0,7 hektare," terangnya.
“Adapun Jenis melon yang kita tanam Golden alisha, Rock melon merlin, Sky melon pertiwi dan leony. Dan untuk jenis buah semangka yg kita tanam semangka non biji Madrid,” terang Akbar.
"Melalui program pembekalan semacam ini, bukan tidak mungkin hasil panen para warga binaan, dapat dipasarkan. Ini juga menjadi media persiapan bagi mereka untuk memiliki usaha mandiri dan dapat memberikan dampak positif terhadap WBP sehingga mereka bisa mengembangkan kreativitasnya di bidang pertanian," jelas Akbar.
Dari lahan pertanian milik Lapas Banyuwangi seluas 2,2 hektare yang bertempat di daerah Pakis, Akbar menyebut mendapatkan hasil panen yang memuaskan.
Baca Juga : Pengurus LP Ma’arif Banyuwangi Wadul ke Dewan soal Kurangnya Perhatian Pemeritah Daerah
“Total hasil panen untuk buah melon 50 ton, dan semangka 15 ton. Untuk pemasaran 40 persen supermarket, 30 persen lokal, dan 30 persen Pasar Induk Osowilangun Surabaya,” pungkasnya.