Seiring berjalannya waktu, jumlah limbah terus meningkat. Limbah seringkali dibiarkan begitu saja. Seperti pada limbah sisik ikan yang sering dibuang karena tidak dapat diolah dan tidak memiliki manfaat. Tanpa disadari sisik ikan memiliki beberapa kandungan yang bisa dimanfaatkan. Salah satunya adalah untuk perawatan kulit.
Sayangnya, belum adanya pemanfaatan sisik ikan secara optimal. Hal ini menyebabkan jumlah limbah sisik ikan terus meningkat seiring berjalannya waktu. Selama ini sisik ikan sering dibuang karena tidak dapat diolah dan tidak memiliki manfaat.
Baca Juga : Viral Selebgram Hijab karena Berdagu Lancip, Bikin Warganet Julid
Hal ini membuat sekelompok mahasiswa dari Universitas Brawijaya (UB) Malang dari Fakultas Kedokteran (FK) dan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) berkolaborasi memanfaatkannya menjadi produk perawatan kulit tubuh.
Mereka adalah Joanna Elysia (FPIK 2017), Muhamad Asro’fianto (FK-2018), Rika Fitria Ulfa (FPIK 2017), Ikhsan (FPIK 2017), dan Samuel Waruwu (FPIK 2018). Inovasi mereka diberi nama ADALIA "Pemanfaatan Andaliman dan Sisik Ikan untuk Perawatan Kulit pada Tubuh".
"Sisik ikan memiliki kandungan kolagen yang bermanfaat untuk perawatan kulit. Di antaranya dapat menghilangkan keriput dan garis halus, melembabkan, serta memperbaiki struktur kulit yang rusak," terang Ketua Tim Joanna Elysia.
Selain sisik ikan, Joanna dan timnya juga memanfaatkan tanaman Andaliman atau dikenal dengan merica Batak. Andaliman merupakan tanaman khas Indonesia yang berasal dari Medan, Sumatra Utara. Tanaman ini dipilih karena memiliki kandungan antioksidan yang tinggi di dalamnya.
"Andaliman mengandung senyawa flavanoid dan antioksidan yang terbukti dapat bersaing dengan antioksidan sintetik seperti BHT dan BHA. Manfaat dari antioksidan diantaranya dapat menghindari kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari dan menghindari penuaan dini," paparnya
Kandungan ini tentu sangat bermanfaat bagi orang Indonesia. Sebab Indonesia merupakan negara dengan tingkat polutan yang tinggi. Hal ini menyebabkan banyaknya kandungan radikal bebas di udara dan dapat berefek buruk pada kulit. Selain polutan, paparan sinar matahari secara langsung juga dapat mengakibatkan sel-sel kulit rusak dan menua karena kurangnya antioksidan pada kulit.
"Berlatar belakang meningkatnya volume dari limbah perikanan, kurang tereksposnya jenis tanaman rempah yang unik, dan tingginya tingkat peminat kosmetik di Indonesia, membuat kami berinovasi merancang produk perawatan kulit berbahan alami ini," imbuh Asro’fi.
Di bawah bimbingan dosen Muhammad Fakhri SPi MP MSc, mereka berhasil mendapatkan pendanaan dalam ajang Program Kreativitas Masyarakat (PKM) tahun 2020 bidang Kewirausahaan yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementrian Pendidikan Kebudayaan.
Dalam formulasinya, ADALIA mengunakan bahan 100 persen alami campuran sisik ikan dan Ekstrak Andaliman. Serta bahan penunjang lainnya yaitu lidah buaya, coconut oil, vitamin E, Essential oil, dan beeswax untuk memastikan keamanan produk tanpa efek samping saat digunakan.
Baca Juga : HUT ke-19 Kota Batu, HKTI Bagi-Bagi 2.000 Bibit Tanaman Cabai dan Terong
ADALIA dikemas dengan ukuran dan kemasan yang bervariasi untuk menyesuaikan tingkat kebutuhan konsumen dalam menggunakan produk.
Saat ini ADALIA terdiri atas dua macam kemasan. Kemasan tube yang berkapasitas 75 ml dan kemasan pump yang berkapasitas 250 ml dengan pilihan tiga macam esens yaitu lemon, rose, dan vanilla.
Rencananya ADALIA akan dipasarkan ke seluruh Indonesia mengunakan metode on the air melalui aplikasi jejaring sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter dan Whatsapp serta yang terbaru dengan media marketplace Tokopedia dan Shopee. Untuk informasi dan edukasi mengenai produk ADALIA dapat dilihat disitus Website dan aplikasi Youtube.