Pengurus masjid dan musala tampaknya harus terus meningkatkan kewaspadaan. Meski masjid atau musala sudah dilengkapi kamera pengawas atau CCTV, bukan berarti aman dari maling kotak amal.
Kendati dilengkapi kamera pemantau, pelaku kejahatan pencurian kotak amal saat ini masih berkeliaran. Modusnya, ada yang berpura-pura melaksanakan salat dan mengaji untuk mengelabui warga maupun pengurus tempat ibadah.
Baca Juga : Foto Terduga Pelaku Penipuan di Tulungagung Viral, Polisi Tunggu Laporan Korban
Bahkan untuk lebih meyakinkan, pelaku terkadang memakai atribut seperti halnya sarung ataupun gamis serta peci. Hal ini seperti yang terjadi dalam aksi pembobolan kotak amal di kawasan Jalan Mayjend Sungkono Gang 8, Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
Pelaku pencurian mencongkel kotak amal Musholla Al Ikhlas pada Kamis (22/10/2020) lalu, sekitar pukul 11.00 WIB. Uang sekitar Rp 1 juta raib dibawa kabur pelaku pencurian.
"Pelakunya pura-pura salat dan mengaji. Sehingga di sini nggak ada yang curiga, pelakunya ini juga pura-pura nyapu saat ada orang," ungkap Arifudin, Kepala TPA Musholla Al Ikhlas.
Saat itu, penampilan pelaku juga meyakinkan. Pelaku memakai gamis dan terlebih lagi juga meletakkan buku Yasin di atas meja, sehingga warga mengira jika pelaku tengah mengaji.
"Namu pas nggak ada orang, baru pelaku mencongkel kotak amal. Kalau untuk yang lainnya kayak sarung itu nggak hilang," jelasnya.
Aksi pelaku, baru diketahui ketika warga akan melakukan salat. Saat itu warga melihat jika kondisi kotak amal sudah dalam keadaan tercongkel. Aksi pelaku kian bertambah mulus dan tak ketahuan jejaknya lantaran di musala tersebut tak terpasang CCTV.
Sementara itu, ia juga menyampaikan, jika di lingkungan sekitar Jalan Mayjend Sungkono Gang 8 juga terdapat musala lain yang seringkali jadi sasaran. Bahkan belum ada dua bulan, lanjut Arifudin, ada dua musala lain jadi korban pencurian kotak amal.
Baca Juga : Lagi, Nomor Ngaku Kepala Desa di Tulungagung Gentayangan Minta-Minta Pulsa
“Pelakunya ya gitu, modusnya sama pakai sarung, pakai peci, pura-pura salat dan ngaji. Tapi pas nggak ada orang, nyasar kotak amal. Kayak yang di Mushola Al Azhar dan musala yang kemarin video di-posting Facebook, cuma saya nggak tahu nama musala itu,” jelasnya.
"Di sana, dia (pelaku) ya gitu pura-pura salat, pakai sarung, pakai peci. Kalau yang di-posting di Facebook itu kejadiannya sudah tiga hari yang lalu. Lihat CCTV-nya yang telat, makanya baru di-posting," tambahnya.
Karena geram dengan aksi pelaku yang kerap menyasar musala di lingkungan Jalan Mayjend Sungkono Gang 8, pihaknya akan segera mengumpulkan tokoh masyarakat untuk melakukan pembahasan tentang pemasangan kamera CCTV.
"Di sini belum terpasang CCTV, tapi sebentar lagi mau terpasang. Apalagi di sini juga sudah tiga kali jadi sasaran, sehingga warga ini istilahnya sudah gregetan (geram)," pungkasnya.