Tulungagung punya obyek wisata alam yang tersembunyi. Letaknya lumayan jauh dari jalan utama Kalidawir ke Kecamatan Tanggunggunung Kabupaten Tulungagung, namun untuk menuju tempat yang sedikit tersembunyi ini tidaklah sulit. Lokasinya berada sekitar 1,5 kilometer dari jalan antarkecamatan. Menyisiri jalan cor di daerah ini, akan menemukan sebuah gua yang oleh warga Dusun Baran Desa Banyuurip disebut dengan Guwo Lowo.
"Namanya guwo lowo karena di dalam memang menjadi sarang kelelawar," kata Paerah (75) bekas pemilik tanah yang tepat berada di bibir gua.
Baca Juga : Lewat Kereta Kelinci, Kuno Kini dan Nanti Kenalkan Sejarah Majapahit
Tanah miliknya telah dibeli pengusaha untuk sebuah bangunan kayu dengan ukuran besar. Rumah yang akhirnya menjadi tempat kegiatan budaya di desa Banyuurip itu justru menambah suasana Guwo Lowo yang dahulu dipenuhi pohon bambu kini menjadi lebih terbuka. "Meski pekarangan ini telah terjual, keluarga kami yang menunggu tempat ini," jelas Paerah, Jumat (23/10/2020).
Guwo Lowo yang ditemukan sejak dirinya masih kecil itu menurutnya punya panjang sekitar 1 kilometer dengan tembus tiga gua lainnya. "Ini tembus Guwo Banyu dan guwo satunya belum punya nama," katanya sambil menunjuk arah tembusan yang dimaksud.
Meski pintu masuk gua tidak terlalu lebar, ternyata di dalamnya terdapat ruangan yang sangat lebar dan telah diberi aliran listrik untuk penerangan.
Selain itu, terdapat tangga yang terbuat dari aluminium yang digunakan para warga atau pengunjung yang ingin menyusuri Guwo Lowo menuju dua gua lainnya.
Kepala desa Banyuurip, Sugiyatno saat dikonfirmasi mengatakan bahwa Guwo Lowo telah direncanakan menjadi salah satu kawasan wisata alam. "Akses masuk dan lahan sudah kita bebaskan, selain pemerintah desa ada pihak ketiga yang memang melirik potensi gua ini untuk berbagai tujuan," kata pria yang akrab disapa lurah Janur itu.
Kemudian Janur menjelaskan, jika rencana itu terealisasi, selain menjadi tujuan wisata alternatif area Guwo Lowo menjadi pusat budaya dan peradaban.
"Jadi kegiatan budaya berupa seni jawa ini sudah kita mulai disini, lengkap ada gamelan dan lainnya. Kemudian, akses ke dalam gua ini juga sudah kita rintis sehingga jika pengembangan potensi wisata ini dipadukan maka kita harapkan akan menjadi alternatif tujuan pengunjung," ungkapnya.
Baca Juga : Indahnya Air Terjun Purba Tirai Bidadari di Probolinggo, Ada Lorong Stalaktit Mirip Gua
Pelan tapi pasti, akses ke Guwo Lowo sudah mulai dibangun dan tempat wisata lain akan terintegrasi dengan baik.
Kelak jika Gajah Mungkur Park telah benar-benar lengkap fasilitasnya, pengunjung bisa menjangkau Guwo Lowo dengan melalui dam londo yang kini juga dalam pengerjaan proyek embung yang cukup besar.
"Rest Area wisatanya di tumpak nongko (Gajah Mungkur Park), dari sana bisa dengan mudah menjangkau pantai selatan. Nah, alternatif lainnya nanti bisa ke dam Londo da Guwo Lowo ini," ungkap Janur.
Kepala desa muda dan dikenal inovatif itu belum membuka secara khusus rencana tata lokasi wisata baru ini. Alasannya, jika dibuka sekarang Guwo Lowo tak menjadi istimewa dan tidak ada kejutan saat semua rencana itu telah dapat direalisasikan di kemudian hari.