Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kembali mendatangi Kabupaten Malang untuk menggelar Workshop peningkatan kompetensi guru SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) di bidang Cloud Computing, Senin (19/10/2020). Kedatangan itu setelah dua minggu sebelumnya dilakukan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU (Memorandum of Understanding), antara pemerintah pusat dengan kawasan ekonomi khusus (KEK) Singhasari.
”Acara hari ini merupakan tindak lanjut penandatanganan nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama antara Kemendikbud dengan KEK Singhasari. Jadi sekitar 2 minggu lalu ada penandatanganan MoU, dan hari ini langsung Action,” ungkap Saryadi selaku Kasubdit Penyelarasan Kejuruan dan Kerja Sama Industri Direktorat Pembinaan SMK, Kemendikbud.
Baca Juga : Lakukan Persiapan Matang, Rektor UIN Malang Optimistis Raih Sertifikat AUN-QA
Seperti yang sudah diberitakan, pada Sabtu (10/10/2020) lalu, Kemendikbud dengan KEK Singhasari resmi menjalin MoU. Dalam komitmentnya, Kemendikbud sepakat untuk mewujudkan Link and Match atau relasi dan kolaborasi di bidang SMK dengan dunia industri.
Nantinya, dijelaskan Saryadi, KEK Singhasari akan menjadi fasilitas berkumpulnya dunia usaha dan industri. Sedangkan representasinya adalah mencetak SDM (Sumber Daya Manusia) yang terampil, guna menjawab kebutuhan dunia industri.
Sekedar informasi, guna mencetak SDM yang unggul tersebut, KEK Singhasari terpantau menggandeng Amazon Web Services (AWS) yang diklaim unggul disektor Cloud Computing. ”Dalam workshop kali ini, fokus utamanya adalah dibidang Cloud Computing, dan kebetulan salah satu mitra strategis yang dimiliki KEK Singhasari ini adalah AWS,” ucapnya.
Kenapa lebih difokuskan ke teknologi komputer Cloud Computing ?, Saryadi beralasan jika saat ini disetor Cloud Computing memang sedang mengalami perkembangan yang cukup pesat. ”Kami sudah melakukan pemetaan, hasilnya menunjukkan bahwa kebutuhan SDM di sektor Cloud Computing mengalami perkembangan yang luar biasa. Sehingga nantinya bisa diisi oleh anak SMK yang tentunya akan disesuaikan dengan levelnya,” ucapnya.
Level tertentu yang dimaksud tersebut, dijelaskan Saryadi, adalah di sektor praktisi. Baik yang mencakup Cloud Computing di sektor Website, aplikasi, hingga beberapa sektor lain dibidang teknologi.
”Cloud Computing ini bisa banyak terhubung dengan beragam teknologi, dari info yang kita terima nanti anak-anak SMK ini akan diarahkan sebagai practitioner (praktisi),” ungkap Saryadi.
Baca Juga : Prestasi Terus Terukir, 3 Proposal dari Mahasiswa Unikama Lolos Pendanaan Dirjend Belmawa
Selain bisa terhubung dengan banyak sektor teknologi, lanjut Saryadi, Cloud Computing diklaim juga bisa memangkas pengeluaran. Sebab tidak memerlukan hardware yang bisa menelan biaya mahal.
”Jadi pihak sekolah tidak harus punya hardware yang harus berinvestasu dengan biaya mahal, karena melalui telnologi Cloud Computing komputer standar yang ada di sekolah bisa dimanfaatkan. Sejauh ini dari pantauan kami di Malang sudah mulai menerapkan ini (Cloud Computing),” ujar Saryadi.
Sementara itu, Pjs (Pejabat sementara) Bupati Malang Sjaichul Ghulam, menyambut baik dengan adanya MoU tersebut. Bahkan pihaknya mengaku bakal melibatkan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) di Pemkab (Pemerintah Kabupaten) Malang untuk mendukung program Kemendikbud tersebut.
”Selama ini kami sudah serius untuk mengembangkan sektor KEK ini. Sudah ada beberapa fasilitas dan kemudahan yang diberikan oleh jajaran kami. Sedangkan untuk pengawasannya akan langsung dilakukan oleh Sekda (Sekertaris Daerah, Kabupaten Malang),” pungkas Ghulam.