Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar gelar pelatihan kerja produk olahan peternakan keripik ceker dan jerohan bagi tenaga kerja dan masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan daya saing produk ekonomi kreatif dari Kabupaten Blitar. Pelatihan kerja ini juga sekaligus sebagai upaya mendukung pemulihan ekonomi dampak dari covid-19.
Pelatihan yang bersumber dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) dipusatkan di Hotel Gita Puri, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, digelar selama empat hari mulai 19 hingga 22 Oktober 2020. Kegiatan yang dilaksanakan secara protokol kesehatan ini diikuti sebanyak 80 peserta yang terdiri dari kalangan pelaku UMKM, peternak dan anggota koperasi. Dalam pelaksanaanya, peserta dibagi menjadi empat gelombang dengan satu gelombang diikuti sebanyak 20 peserta.
Baca Juga : Gegara Covid-19, Pengunjung Kebun Binatang Mini Pendapa Tulungagung Sepi
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar drh Adi Andaka mengungkapkan potensi peternakan di Kabupaten Blitar sangat luar biasa. Dengan pelatihan ini, pihaknya mendorong agar sisa produk hasil ternak seperti ceker, hati, dan jerohan bisa diolah menjadi makanan dengan nilai jual yang lebih tinggi.
“Hasil ternak seperti ayam pedaging, ayam afkir, itu biasanya banyak sisa. Seperti cekernya, hati dan yang lain bisa dijadikan makanan tambahan. Ini bisa digunakan untuk meningkatkan nilai tambah baik bagi kalangan masyarakat, peternak maupun UMKM kita,” ungkap Adi Andaka kepada awak media usai membuka acara pelatihan keripik ceker dan jerohan, Senin (19/10/2020).
Tak hanya materi teori dan praktik. Dalam pelatihan ini, Dinas Peternakan dan Perikanan juga memberikan peserta bekal materi terkait dengan sertifikasi halal dan pemasaran online. Materi disampaikan langsung para profesional dari Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar dan Akademi Komunitas Negeri Putera Sang Fajar Blitar.
“Harapan kami, setelah pelatihan ini para peserta bisa melakukan uji coba di rumahnya. Kemudian bisa di-packing dan dijual secara online. Dan kita akan mengawal, terlebih di sini juga ada koperasinya. Namanya koperasi produk olahan peternakan. Produk olahan hasil ternak itu kan banyak. Mereka kita wadahi dalam koperasi. Di koperasi ini selain menguatkan ekonomi mereka juga bisa saling sharing dan tukar pikiran,” tukasnya.
Pelatihan produk olahan keripik ceker dan jerohan yang digelar Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar disambut baik oleh peserta. Ya, para peserta tampak antusias dan bersemangat mengikuti jalannya kegiatan.
Baca Juga : Tak Punya Crane, Satpol PP Pemkab Malang Terkendala Tertibkan Iklan Liar
Diana Rafika Duri, salah satu peserta kegiatan dari Koperasi Olahan Sejahtera Binaan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar mengungkapkan, dengan pelatihan ini dirinya dan peserta lainya semakin optimistis limbah ceker dan jerohan memiliki potensi bisnis yang baik. Ya, dengan diolah menjadi makanan olahan serta dikemas dalam kemasan yang menarik, produk olahan ceker dan jerohan memiliki nilai jual tinggi terbukti dengan digemari dan banyak dicari konsumen.
“Ceker dan jerohan tidak hanya untuk makanan pangan biasa. Dengan pelatihan ini, kami bisa berinovasi dan mengembangkan usaha kita. Kita diberi wawasan membuat keripik ceker, krecek ceker dan lainya. Kalau jerohan bisa dibuat nugget, keripik usus dan lainya. Dengan olahan ini harga akan bisa melambung tinggi dan ini bagi pelaku usaha akan menambah penghasilan kita,” pungkasnya.(Adv/Kmf)
