Puluhan mahasiswa Universitas Darul Ulum (Undar) Jombang berunjuk rasa tolak UU Cipta Kerja. Demo yang digelar di depan kampus itu berlangsung ricuh dengan bakar ban bekas. Aksi itu pun berujung satu mahasiswa ditangkap polisi.
Aksi unjuk rasa itu dilakukan oleh 50 mahasiswa Undar sekitar pukul 11.00 WIB, Kamis (15/10). Massa aksi seluruhnya memakai almamater Undar berwarna kuning. Puluhan massa itu menutup jalan depan kampus, Jalan Gus Dur, Kecamatan Jombang.
Baca Juga : Wali Kota Yogyakarta: Terpapar Covid-19 Bukan Aib
"Aksi ini tolak UU Cipta Kerja. Karena di sini seluruh Indonesia sudah bersinergi menolak UU itu, karena tidak sesuai dengan kondisi buruh di lapangan," kata koordinator aksi, Saiful di lokasi.
Di lokasi, puluhan mahasiswa tersebut membakar ban bekas di tengah jalan. Seluruh massa aksi juga membentuk formasi melingkar mengitari ban bekas yang dibakar mahasiswa. Di situ, sejumlah mahasiswa bergantian orasi menuntut pencabutan UU Cipta Kerja.
"Ada sekitar 50 orang di situ, bakar ban kita," ucapnya.
Aksi bakar ban oleh mahasiswa tersebut berujung bentrok dengan aparat kepolisian di lokasi. Polisi yang berusaha memadamkan api, mendapat perlawanan oleh mahasiswa. Alhasil, mahasiswa dipukul mundur masuk kampus oleh polisi dan satu mahasiswa berhasil ditangkap.
Penangkapan satu mahasiswa oleh polisi tersebut, juga mendapat kecaman oleh massa mahasiswa Undar. Massa mengancam akan menurunkan seluruh mahasiswa Undar dan boikot jalan, bila polisi tidak membebaskan mahasiswa yang ditangkap saat aksi unjuk rasa.
Baca Juga : Kopri PMII Sumenep Kecam Pelaku Tindakan Persekusi pada Kadernya
"Yang diamankan ada satu. Di sini kami berharap teman saya kembali. Di sini kami tekankan bahwa kita tidak melakukan perusakan apa pun. Ketika teman saya tidak dibebaskan, mahasiswa Undar akan keluar semua di sini. Keluar dari sarangnya dan akan boikot seluruh jalan," tegas Saiful.
Sementara, Kabag Ops Polres Jombang Kompol Mohammad Puji mengatakan, pihak kepolisian berusaha untuk mengamankan jalannya aksi unjuk rasa. Namun, dirinya belum bisa memberi statement terkait penangkapan satu mahasiswa dalam aksi unjuk rasa tersebut.
"Saya belum bisa memberikan statement. Saya ke sini hanya mengamankan jalannya unjuk rasa. Karena di sini ada bakar ban, itu yang kita amankan. Jangan sampai proses itu mengganggu jalannya aktivitas masyarakat," pungkasnya.(*)