Demonstrasi yang digelar 30 Ormas siang ini (14/10/2020) di depan Gedung DPRD Kota Malang berjalan damai. Mereka justru mengecam aksi anarkis pada demonstrasi menolak UU Cipta Kerja, Kamis 8 Oktober 2020 lalu.
Sekitar 500-an massa perwakilan 30 elemen tersebut, hadir menyuarakan kecaman mereka terhadap demonstrasi yang berujung ricuh tersebut.
Baca Juga : Petinggi KAMI Syahganda Nainggolan Ditangkap Polisi
30 elemen atau organisasi masyarakat tersebut di antaranya dari Pemuda Pancasila, Barisan Kader Gusdur, Senkom, Alumni Halokes, BSC, MAK, API, Garda Pancasila, Malabar, Gnaroh Klojen, BRC, Pemuda Demokrat, PMBS dan Basada.
Dersi Haryono korlap aksi yang juga sebagai Ketua Barisan Kader Gusdur menjelaskan, jika sebenarnya pihaknya selalu mendukung aksi-aksi demonstrasi. Karena menyampaikan pendapat merupakan hal yang dilindungi oleh undang-undang.
Namun di sini pihaknya menggarisbawahi jika dalam proses penyampaian pendapat yang dimaksud otot dilakukan secara elegan, damai dan sesuai konstitusional.
"Kami warga Malang membuka pintu yang selebar-lebarnya bagi siapapun untuk menyampaikan pendapat di Kota Malang, tapi sekali lagi gunakan cara-cara yang konstitusional, tunjukkan intelektual kalian untuk membela aspirasi rakyat. Itu yang ingin kita sampaikan pada hari ini," ungkapnya saat diwawancarai di sela aksi, Selasa (13/10/2020).
Lebih lanjut dijelaskannya, jika dalam penyampaian aspirasi yang dilakukan terjadi lagi aksi anarkis, dengan melakukan perusakan terhadap fasilitas-fasilitas umum atau aset milik pemerintah Kota Malang, pihaknya akan bersikap.
"Jika seperti itu, tentu akan berhadapan dengan komponen-komponen yang ada di Kota Malang. Hari ini kita hadir kurang lebih sekitar 500-an, namun ini belum semua, masih perwakilan mengingat masih masa pandemi," bebernya.
Selain itu, pihaknya juga mengapresiasi upaya pihak kepolisian dan juga TNI dalam upaya mengamankan aksi demonstrasi yang berakhir ricuh lalu. Pihaknya juga mengatakan siap berada di barisan depan bersama TNI Polri untuk menjaga kondusivitas Kota Malang.
Baca Juga : Bikin Diyang, Kandang Sapi di Tulungagung Terbakar
Kapolresta Malang Kota, Kombespol Leonardus Simarmata, mengungkapkan apresiasinya atas dukungan terhadap TNI Polri, serta penyampaian aspirasi mereka yang berlangsung damai.
"Mari kita jaga keamanan Kota Malang, selalu bergandengan tangan dan jangan mau dipecah belah. Tetap jaga kewaspadaan dan juga jaga kebersihan mengingat masih dalam masa pandemi," ungkapnya.
Dandim 0833, Ferdian Primadhona, menambahkan, jika pihaknya sempat merasa kecewa dengan aksi yang terjadi saat demonstrasi yang berakhir ricuh. Terlebih lagi sampai terjadi perusakan dan pembakaran aset milik pemerintah.
"Padahal ini kan adalah milik rakyat, uang rakyat, tapi turut dirusak juga oleh mereka oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Terima kasih telah melakukan kegiatan dengan tertib dan aman," pungkasnya.