Setelah pekan lalu petani tomat di Lumajang merugi karena harga yang terlalu murah, kini giliran harga cabe yang ikutan jatuh dan petani terancam merugi dalam jumlah yang cukup besar.
Ali Ridho, dari Petani Muda Comunity Kabupaten Lumajang mengatakan, harga cabe di Kecamatan Yosowilangun, pada hari ini, Minggu (11/10) jatuh pada harga Rp 2.500 perkilogram.
Baca Juga : Baru! Taman Tirta Malang Hadirkan Rumah Minimalis Modern Super Keren Mulai Rp 300 Juta
"Dengan harga Rp 2.500 perkilogram, petani pasti rugi. Karena untuk menanam cabe diperlukan pupuk yang bagus yang harganya lebih mahal," kata Ali Ridho.
Dijelaskan Ali Ridho, sejumlah petani di Lumajang memilih tidak memanen cabenya, walaupun sudah memasuki masa panen, untuk menunggu harga lebih bagus.
"Kalau dipanen sekarang harganya terlalu murah. Untuk membayar ongkos petik saja cukup mahal. Kita berharap dalam beberapa hari kedepan, harganya akan naik lagi," kata Ali Ridho.
Sementara itu di Kecamatan Klakah Lumajang, harga cabe masih relatif lebih baik dibandingkan dengan harga di Yosowilangun.
"Kalau disini harga masih sekitar Rp 4 ribu perkilogram. Mungkin akan lebih murah lagi kalau yang panen makin banyak," kata salah seorang petani di Kecamatan Klakah.
Baca Juga : Selain Murah, Ini Keuntungan Beli Rumah di Taman Tirta Malang
Menurut sejumlah petani yang ditemui media ini, harga cabe baru akan menguntungkan bagi petani jika mencapai Rp 10 ribu perkilogram.
"Kalau dibawah Rp 10 ribu, gak ada untungnya mas, karena harga pupuk mahal, dan banyak keperluan lainnya untuk menjadikan tanaman cabe jadi bagus," kata petani lainnya.