free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Anggaran Covid-19 Dinilai Tak Transparan, PMII Geruduk Kantor Pemkab Banyuwangi

Penulis : Nurhadi Joyo - Editor : Dede Nana

09 - Oct - 2020, 02:08

Placeholder
Puluhan aktivis PMII menggelar demonstrasi di depan Kantor Pemkab Banyuwangi

Puluhan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Banyuwangi menggelar demonstrasi di depan kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi untuk mempertanyakan alokasi anggaran dana Covid-19, Kamis (8/10/2020). 

"Aksi ini menuntut adanya transparansi dari bupati tentang dana Covid-19 sebesar Rp 78 miliar dan bertambah menjadi Rp 100,3 miliar yang sampai hari ini tidak ada kabarnya," kata Achmad Faisal Hikam Hamdani, Ketua PC PMII Cabang Banyuwangi Selatan.

Baca Juga : Polemik PKL Stadion Gelora Bangkalan, Akhirnya Temukan Solusi

Menurut Faisal Hikam, selama ini mahasiswa menilai Pemkab Banyuwangi tidak memberikan informasi yang komprehensif kepada publik dengan transparan dan akuntabel. Mereka mensinyalir dana anggaran penanganan Covid-19 di wilayah Banyuwangi tidak dialokasikan dengan benar.

“Dalam hal ini kami tidak melihat banner transparansi anggara, yang ada hanya banner festival Banyuwangi. Terlebih program satu juta masker yang beberapa waktu lalu dibagikan bupati disinyalir tidak tepat sasaran. Bahkan tidak sedikit warga desa harus membeli masker dengan uang pribadi,” jelasnya. 

Selanjutnya, dia menuturkan, saat pihak mahasiswa melakukan advokasi dan pendampingan kepada salah seorang korban Covid-19 di Banyuwangi yang bernama Fahrudin, menemukan fakta yang cukup mengejutkan. Di mana dua minggu paska dinyatakan positif terpapar Covid-19, dana bantuan tidak juga diberikan.

Bahkan pihak Dinas Kesehatan Banyuwangi sama sekali tidak menurunkan petugas kesehatan. Sehingga keluarga Pak Fahrudin merasa mendapatkan diskriminasi dalam mendapatkan pelayanan kesehatan.

“Bupati Pencitraan, Bupati Media Sosial,” aksi masa meneriakan kalimat tersebut secara bersama-sama. Mereka merasa geram karena sudah menunggu cukup lama Bupati Banyuwangi tidak juga menemui peserta aksi demonstrasi. Bahkan karena jengkel sebagian peserta melakukan aksi lompat pagar dan bagian yang lain terlibat saling dorong dengan aparat keamanan yang melakukan penjagaan selama aksi berlangsung.

Massa aksi juga mengancam akan menggelar aksi demonstrasi lanjutan dengan melibatkan peserta yang lebih banyak pada Senin (12/10) mendatang.

Baca Juga : Beredar di Medsos, Ini Isi Telegram Kapolri soal Larangan Demo Buruh

 

”Hari Senin kami akan melakukan demonstrasi lanjutan dengan jumlah peserta yang lebih banyak daripada peserta demo hari ini,” tegasnya.

 

 


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Nurhadi Joyo

Editor

Dede Nana