Warga di pantai Sine masuk Desa Kalibatur Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung panik pada Rabu (07/10/2020). Mereka berhamburan meninggalkan rumahnya. Rupanya, warga mendapat informasi bahwa air surut dan ikan laut naik ke gisik (pantai) karena surutnya air laut. "Benar, banyak warga naik ke pos pantau karena banyak ikan yang naik ke darat," kata Sukirno, warga Kalibatur saat dihubungi.
Naiknya warga ke lokasi lebih tinggi ini dikatakan Sukir sebagai antisipasi terhadap kabar akan datangnya ombak besar atau tsunami. "Sebagian warga takut, karena kabar akhir-akhir ini akan ada tsunami. Namun, warga yang lain baru saya telepon masih di rumah," ujar pria yang juga menjabat sebagai Badang Permusyawaratan Desa (BPD) Kalibatur itu.
Baca Juga : Viral Polisi Dangdutan di Tulungagung, Penyebar Video Masih Diburu, Polda Jatim Ucapkan Terima Kasih
Hingga kini, Sukir dan perangkat desa lainnya juga terus memantau informasi baik dari warga Sine dan dari pihak berwenang. "Ikan mati di pantai ini sebenarnya banyak sebab, bisa jadi karena keracunan juga. Kita akan cek ke sana dan melihat langsung apa yang terjadi, jangan sampai warga mendapat kabar yang salah lalu panik," ujarnya.
Sementara itu, Sri Lestari nelayan asal Sine yang sedang mengungsi ke Tumpak Serut mengatakan jika tepat dirinya menjalankan salat Maghrib terdengar suara warga berteriak. "Ikan-ikan minggir katanya, banyak orang berteriak sehingga warga yang lain ikut panik dan meninggalkan rumahnya," kata Sri.
Lanjutnya, sebagian besar warga naik mencari tempat yang lebih tinggi sebagai antisipasi jika ada tsunami. "Sekarang sebagian sudah kembali, namun masih banyak yang bertahan juga," imbuhnya.
Sri sendiri memilih bertahan, pasalnya suaminya saat kejadian berada di luar kota. Sementara, jika kembali ke pantai, waktu juga telah malam dan anak-anak yang ikut bersamanya sudah terlanjur tidur.
Baca Juga : Kini, Polres Tulungagung Selidiki Siapa Pengunggah Video Polisi Dangdutan
Kepanikan ini ditengarai hasil riset ITB yang memprediksi terjadinya tsunami di pesisir selatan laut jawa. Meski Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tulungagung, mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak panik, hal itu tidak serta merta di indahkan oleh nelayan di pantai.
Di Tulungagung sendiri tercatat ada sembilan desa yang masuk dalam kategori rawan tsunami. Mitigasi bencana telah dilakukan oleh pihak BPBD, untuk mengurangi korban jatuh jika terjadi bencana tsunami sewaktu-waktu.