Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mendampingi Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa, mengampanyekan gerakan bermasker serta memberikan motivasi untuk menggerakkan perekonomian. Kedua tokoh itu melakukannya dengan bersepeda ria mengellingi kota Kediri, Sabtu (3/10/2020).
Berangkat dari halaman Balaikota Kediri, kegiatan ini juga diikuti oleh Sekda Provinsi Jatim Heru Tjahjono, Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar, instansi vertikal, jajaran Pemprov Jatim, Forkopimda Kota Kediri, serta dari kalangan perbankan. Sedangkan titik lokasi yang dikunjungi di Kota Kediri yakni, Pasar Bandar, Radio Andika, dan Sentra Tenun Ikat Kota Kediri.
Baca Juga : Komisi A DPRD Jatim Kunjungi Bawaslu Banyuwangi Pastikan Pilkada Lancar dan Sukses
Sesampainya di Pasar Bandar, Khofifah Indar Parawansa dan Abu Bakar membagikan 40 paket sembako kepada tukang becak. Paket sembako terdiri dari minyak 2 liter, gula 1 kilogram, beras 5 kilogram dan multivitamin. Selain itu juga dilakukan pembagian masker tenun ikat Kota Kediri kepada para pedagang dan pengunjung pasar.
Selepas Pasar Bandar, rombongan kemudian melanjutkan gowes menuju rute selanjutnya. Di mana, disetiap rute Khofifah menyapa masyarakat dan menjabarkan tujuan agenda kunjungannya ke Kota Kediri.
Tak lupa Khofifah juga mengingatkan seluruh masyarakat untuk saling menjaga dan melindungi satu sama lain dengan tetap menerapkan protokol kesehatan serta menyampaikan perkembangan program Jatim bermasker yang dicanangkan beberapa waktu lalu. Terkait adanya warga yang belum peduli dengan protokol kesehatan tetap harus diedukasi, dan sosialisasi harus semakin dimasifkan.
“Kita harus menyampaikan, bahwa hari ini penyebaran covid-19 belum berhenti. Mari lindungi diri kita, keluarga kita, lindungi semua yang ada di lingkungan terdekat kita. Karena kalau droplet itu bisa dua meter lebih. Jadi artinya memang masker harus dipakai dengan benar dan gunakan masker yang aman. Alhamdulillah, Jatim bermasker progressnya InsyaAllah so far so good. Proses sosialisasi ini kita juga iringi dengan bagi-bagi masker. Secara nasional tanggal 14 September yang lalu diikuti dengan operasi yustisi," kata Khofifah.
"Saya ingin menyampaikan operasi yustisi itu sebetulnya bukan untuk mencari kesalahan. Tapi bagaimana kita ini bersama-sama patuh terhadap protokol kesehatan. Karena ekonomi kita harus gerak, maka kalau kita tidak menggunakan masker yang benar dan aman itu nanti berisiko di lingkungan kerja, lingkungan masyarakat, dan lainnya. Jadi kita harus menggunakan masker dengan aman dan benar. Supaya ekonomi kita gerak, kita juga sehat. Selamat masyarakatnya, selamat ekonominya,” ujarnya.
Sementara itu, Abu Bakar juga menyampaikan beberapa program yang telah dilakukan Pemerintah Kota Kediri selama pandemi Covid-19.
“Setiap harinya saya terus menyampaikan kepada masyarakat ayo pakai masker. Maskernya kain aja yang bisa dicuci lagi. Alhamdulillah mulai bulan April kerjasama dengan penenun yang ada di Kota Kediri yang akan kita kunjungi. Kita coba didesain untuk digunakan masker sehingga tukang jahit dan penenun juga berjalan. Alhamdulillah disambut baik oleh instansi-instansi seperti TNI, Polri, perbankan. Pesannya ke situ semua. Jadi sesuai arahan Bu Gubernur kita perkuat potensi-potensi lokal yang ada di Kota Kediri termasuk kita juga membuat platform jualan online di sini," terangnya.
"Karena adanya pandemi ini kita juga percepatan. Setelah itu kita juga kerjasama dengan marketplace-marketplace besar. Di Kota Kediri ini masyarakat kita yang tinggal kampung itu 80%. Yang ada di jalan besar cuma 20%. Kalau mereka harus punya toko sewa di pinggir jalan mahal. Jadi menurut saya yang paling tepat adalah online,” ujarnya.
Gubernur Jawa Timur beserta rombongan juga menyerahkan bantuan diantaranya sprayer elektrik 1 unit, disinfektan 10 liter, masker kain 500 pcs, pakaian hazmat 5 pcs, latex (pendek) 1 box, hand sanitizer 10 liter, face shield 5 pcs, safety goggles (kacamata) 5 pcs, sepatu boot 2 pasang, thermometer gun 1 unit, timba cuci tangan 2 unit, dan dudukan timba cuci tangan 2 unit.
Baca Juga : Peringati Hari Batik Nasional, Wali Kota Kediri Kunjungi Pengrajin Batik Dermo
Selain itu Khofifah juga meninjau Sentra Tenun Ikat Kota Kediri. Di sana Khofifah dan Abu Bakar melihat langsung pembuatan tenun ikat khas Kota Kediri ini. Selain itu juga berdialog dengan pegiat sosial media yang tergabung dalam Kediri Instafest.
Dalam dialog ini, Khofifah mengajak Kepala Kantor Perwakilan BI Jatim Divi Ahmad Joansyah, Kepala Kantor Regional 4 OJK Bambang Mukti Riyadi, Kepala Kanwil BPN Heri Santoso, Dirut Bank Jatim Busrul Iman, Sekda Provinsi Heru Tjahjono, Dirut Bank UMKM Jatim Yudhi Wahyu Maharani.
Di kesempatan itu, Khofifah mendapat pertanyaan dari salah satu pegiat sosial media Hari Agustiyo. "Saya ingin menanyakan bagaimana kabar dari Jawa Timur apakah ada forum-forum seperti ini yang melibatkan semua kota atau apakah pernah ada forum kopdar atau bagaimana?" tanyanya.
Menanggapi hal tersebut, Khofifah mengatakan, bukan hanya sosial media, Provinsi Jatim memiliki Millenial Job Centre (MJC) untuk menyiapkan anak muda yang memang memiliki talenta. Misalnya, desainer-desainer web, programmer, dan fotografer. Kemudian tidak hanya sekedar kopdar tetapi ada pertemuan tahunan yang dilakukan selama 3 hari. Pertemuan ini diikuti kurang lebih 2900 orang.
“Jadi sudah pernah itu dilakukan. Jadi kan di invite secara online juga siapa saja yang ikut. Sebagian dari mereka adalah relawan Covid. Sebagian dari mereka yang menjadi speaker untuk bisa mengedukasi masyarakat. Beberapa desainer-desainer web kita itu juga dibantu teman-teman dari East Java Super Corridor. Di sini saya juga mengajak instansi vertikal. Kita ingin memberikan kesan pada masyarakat bahwa ekonomi ini harus gerak lo rek. Tapi juga tetap patuh protokol kesehatan,” pungkasnya.