Sonny T. Danaparamita anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Timur III berkolaborasi dengan Kementerian Perindustrian RI, serta Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Perindustrian Kabupaten Banyuwangi, dalam upaya peningkatan kualitas industri kecil dan menengah (IKM).
Kolaborasi ini menjadi penting karena para pelaku IKM membutuhkan sosialisasi dan pengetahuan terkait manajemen industri dan pemasaran produk, serta bagaimana menentukan standar kualitas produk agar dapat bersaing di market lokal dan internasional.
Baca Juga : Adaptasi Kebiasaan Baru Dilakukan, Konsumsi BBM dan Elpiji Meningkat di Jawa Timur
Bentuk sinergitas dan kolaborasi salah satunya diwujudkan Sonny, dalam bentuk pemberian sambutan secara virtual acara Pembukaan Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penumbuhan dan Pengembangan Wirausaha Baru Industri Kecil dan Menengah (IKM) bagi IKM Konveksi, IKM Pengelasan, dan IKM Perbengkelan Roda Dua di Kabupaten Banyuwangi, Senin (28/9/2020) lalu.
Program Kegiatan bimtek dan fasilitasi alat produksi IKM ini merupakan program Kementerian Perindustrian bagi wirausaha baru IKM di Banyuwangi. Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan fasilitasi alat mesin produksi untuk Kelompok Usaha Bersama (KUB) IKM Kopi, IKM Konveksi, dan IKM Pakan Ternak.
Acara yang berlangsung di Hotel Santika Banyuwangi tersebut digelar sesuai dengan standar protokol kesehatan yang ketat, mengingat makin tingginya lonjakan kasus wabah Covid-19 di Banyuwangi. Di mana panitia penyelenggara tidak hanya menyediakan tempat cuci tangan, masker, faceshield, namun juga mengadakan rapid test bagi narasumber, instruktur, panitia, dan peserta.
Sonny berpesan kepada seluruh peserta dan undangan yang hadir, bahwa di tengah suasana pandemi ini semuanya harus beradaptasi dengan kebiasaan baru, diantaranya yakni kebiasaan pola hidup bersih dan sehat serta model rapat/pelatihan virtual conference.
Meskipun tidak berada di lokasi bimtek secara langsung, namun politisi asal Genteng Banyuwangi tersebut, berusaha memonitor dan memastikan kelayakan situasi kondisi pelaksanaan bimtek di Banyuwangi dengan menugaskan para Relawan Rumah DEGIRI (DEmokrasi, Gagasan, dan InspiRasI) untuk terlibat dalam persiapan dan pelaksanaan bimtek.
”Untuk mewujudkan bangsa Indonesia berdikari dalam bidang ekonomi, jurus anti mainstream yang digelorakan Bupati Banyuwangi bisa menjadi salah satu pilihan yang dapat diadaptasi, duplikasi, dan diaplikasikan dalam berbagai usaha dan industri kecil masyarakat di daerah. Termasuk strategi dan model pemasaran produk IKM agar terus berkesinambungan,” ujarnya.
Selanjutnya politisi murah senyum itu menuturkan, adanya bimtek dan fasilitasi alat dari Kementerian Perindustrian diharapkan dapat mengembangkan usaha, meningkatkan kualitas dan kesejahteraan warga masyarakat. Untuk menindaklanjuti pelaksanaan program bimtek yang digelar, dalam masa reses mendatang, bersama timnya akan melakukan kunjungan dan monitoring terhadap pelaku IKM yang saat ini mengikuti bimtek.
Lebih lanjut, dia menambahkan, dalam program pemulihan ekonomi nasional, Kementerian Perindustrian menambah program yang pro rakyat dan mengikuti, beradaptasi dengan perkembangan IT.
”Salah satu dampak positif Covid-19, ibarat komputer. Saat ini semua berada pada posisi start yang sama, setelah pandemi. Di mana agar eksis dan mampu bersaing pelaku IKM dituntut untuk terus berinovasi, berkreasi dan mengembangkan IKM yang melek digital,” imbuhnya.
Sebagai putra daerah yang ada di lembaga DPR, Sonny memiliki tanggung jawab moral untuk turut serta mengembangkan dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat Banyuwangi. Bersama Kementerian Perindustrian yang juga mitra Komisi VI DPR RI, dia berupaya menghadirkan angin segar bagi pelaku IKM Banyuwangi. Berbagai program pemerintah yang sesuai dengan bidang Komisi VI DPR RI diharapkan dapat membantu masyarakat untuk mendukung perkembangan ekonomi.
Sonny berharap, kegiatan yang digelar mampu memberikan motivasi dan semangat positif bagi para pelaku IKM Banyuwangi. "Mari terus berkarya dan berinovasi, sehingga IKM dapat bertahan dan menyelamatkan roda perekonomian bangsa dalam kondisi seperti saat ini,"ujar legislator Senayan itu.
Baca Juga : Kuatkan Jejaring Kewirausahaan, Dinsos-P3AP2KB Harap Ada Kolaborasi Lintas OPD
Ke depan, Sonny juga akan memberikan perhatian yang sama bagi komoditi IKM lain yang ada di Banyuwangi. Misalnya, industri rempah dan olahan pangan yang dipandang memiliki peluang berkembang di masa pandemi.
"Saatnya harus pintar membaca peluang dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada disekitar," pungkasnya.
Hadir dalam acara pembukaan secara virtual, antara lain; Riefky Yuswandi, Kasubdit Program Pengembangan IKM Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur, (Koordinator Kegiatan Bimbingan Teknis dan Kewirausahaan untuk IKM di Kabupaten Banyuwangi) dan Ir. Sri Yunianti (Direktur IKM Pangan, Barang Dari Kayu dan Furniture, Kementerian Perindustrian Republik Indonesia).
Semetara Syaiful Alam Sudrajat, Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi, dan Perindustrian Kabupaten Banyuwangi, mengungkapkan rasa terima kasih kepada Sonny dan Kementerian Perindustrian, yang mampu membangun sinergitas dan kolaborasi menumbuhkembangkan pelaku IKM di Banyuwangi.
Selanjutnya Alumni Fisip Universitas Jember itu berharap akan lebih banyak lagi program-program pemerintah yang sejenis, sebagai upaya meningkatkan mutu dan kualitas sumberdaya manusia di wilayah Banyuwangi.
"Semoga ke depan makin banyak enterpreneur baru dan berkualitas di Kabupaten Banyuwangi. Sehingga Kota Gandrung ini semakin maju dan sejahtera," ujarnya.
Sementara untuk peserta Teknis Produksi dan Kewirausahaan Bagi Wirausaha Baru (WUB) total 60 orang yang merupakan anggota Kelompok Usaha Bersama (KUB) IKM binaan Sonny di Banyuwangi. Mereka akan mengikuti bimtek selama 4 hari di Banyuwangi. Selain mendapatkan pengayaan pengetahuan dan wawasan secara teori, peserta juga akan melakukan praktek produksi sesuai komoditi masing-masing IKM yang ditekuni.