Tempat penampungan kayu (TPK) di Kota Madiun dulu dikenal karena terdapat tumpukan kayu-kayu besar. Namun, sudah tiga tahun ini wajah TPK berubah.
TPK di Jalan Rimba Karya, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun, tersebut, selain menjadi tempat penampungan kayu, juga disulap menjadi tempat wisata yang dikelola Perhutani.
Kepala Perhutani Madiun Darmali mengubah TPK itu menjadi destinasi bernama Wisata Trembesi. “Wisata Trembesi dibuka sejak 23 Juni 2017,” ungkap Didik, penunggu loket.
Oleh Perhutani, di TPK tersebut disediakan meja kursi dari kayu-kayu besar serta rumah pohon. Bagi yang ingin menikmati kuliner, juga terdapat resto dan kafe di dalamnya.
Baca Juga : Jajaran Bunga Hortensia di Taman Bumiaji Sambut Wisatawan Berlibur di Kota Batu
Menurut Didik, selama pandemi ini, pengunjung Wisata Trembesi yang dulunya ramai kini hanya beberapa orang. "Pernah juga dalam sehari cuma ada 5 orang yang datang," keluhnya.
Padahal, tiket masuk ke tempat wisata itu tidak mahal. Pengunjung hanya dikenakan karcis Rp 6 ribu rupiah untuk sekali masuk. "Harga karcis 6 ribu itu sudah termasuk parkir motor, asuransi, dan wifi," katanya.
Didik berharap pandemi covid-19 ini segera hilang dari Kota Madiun khususnya sehingga roda perekonomian masyarakat kembali normal. Imbasnya, Wisata Trembesi ramai seperti dulu.