free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Ekonomi

Butuh Cuaca Panas untuk Budidaya, Cupang Malah Jadi Primadona di Malang

Penulis : Hendra Saputra - Editor : Yunan Helmy

28 - Sep - 2020, 02:14

Placeholder
Ramainya pengunjung di pasar ikan Splendid, Kota Malang. (Hendra Saputra)

Beternak ikan hias bukanlah hal yang mudah. Salah satu contohnya adalah ikan cupang yang saat ini menjadi primadona kalangan pecinta ikan hias. Ikan yang bernama Latin Betta itu memiliki ciri bisa bertahan di iklim yang panas pada proses pembesaran.

 Cupang bisa menjadi salah satu objek yang mampu membangkitkan perekonomian pada masa pandemi covid-19. Hal itu karena saat ini banyak masyarakat yang melakukan aktivitas di rumah dengan bercocok tanam atau memelihara ikan hias.

Baca Juga : Pandemi Covid-19, Omzet Penjual Ikan Cupang Naik 50 Persen

Ikan hias sendiri memiliki estetika yang menarik kala orang ylmampu mengawinsilangkan ikan sehingga bisa menghasilkan warna yang cukup bagus. Cupang dengan warna bagus membuat masyarakat tertarik untuk membeli meski harganya cukup tinggi.

Namun untuk beternak ikan hias sejenis cupang bukanlah hal yang mudah karena cuaca juga memengaruhi proses pembesaran. Terlebih  Kota Malang memiliki cuaca cukup dingin. Kondisi itu membuat para pedagang ikan hias cupang juga harus berpikir jika ingin beternak dan mengembangkannya lagi.

"Sebenarnya di Kota Malang cukup susah untuk membudidayakan cupang karena  proses pembesaran membutuhkan iklim yang panas. Kota Malang kan iklimnya dingin. Saya saja ambil cupang dari Jakarta dan Kediri. Di sana iklimnha panas, jadi cocok untuk budi daya cupang," ungkap  salah satu pemilik toko cupang di kawasan Splendid, Kota Malang, yang mengaku bernama Kekok.

Saat ini, ikan cupang jenis koi ataupun Nemo Galaxy sering dicari masyarakat. Hal itu tidak lepas dari variasi warna yang dimiliki  ikan hias tersebut. Bahkan anak kecil pun akan sangat senang jika melihat ikan dengan warna yang bercorak indah tersebut.

"Sekarang jenis koi menjadi primadona karena silangan warna yang bervariasi dan bisa ditentukan sendiri. Jadi, nanti kami menginginkan warna campuran apa saja, tinggal kita silangkan antara jenis satu dengan lainnya yang berbeda warna. Munculah nanti corak baru. Itulah sensasinya," terang Kekok.

Baca Juga : Minapadi Metode Baru Petani di Kediri Agar Hasil Panen Lebih Menguntungkan

Kekok sudah berjualan cupang mulai  2001. Selama ini, banyak sekali pembeli yang bertanya cara beternak dan menyilangkan jenis koi tersebut.

 


Topik

Ekonomi



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Hendra Saputra

Editor

Yunan Helmy