Haflatul Ikhtibar Ke-16 Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Ikrom di Desa Mentor, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, pada Minggu (20/9/2020) malam resmi digelar.
Dalam kegiatan tersebut, penyelenggara tetap mematuhi anjuran pemerintah terkait protokol kesehatan (prokes) covid-19. Ini mereka buktikan dengan membagikan 1.000 masker kepada santri dan wali santri, warga sekitar yang hadir, serta para pedagang yang juga hadir dalam acara tersebut.
Baca Juga : Tangis Keluarga Miskin di Tulungagung, Mau Ambil Bantuan Sosial Dipersulit karena Masalah lain
Selain pembagian masker, penyelenggara juga melakukan pengecekan suhu, menyediakan tempat cuci tangan, menerapkan jaga jarak, dan terus melakukan kontrol terhadap setiap orang untuk terus mematuhi prokes covid-19.
Menurut ketua pelaksana Sumar, kegiatan haflatul ikhtibar ini seharusnya dilaksanakan sebelum bulan puasa kemarin. Tetapi karena terbentur PSBB dan kehawatirannya dengan covid-19, maka pihaknya melakukan penundaan acara.
Dia menambahkan, terselenggaranya kegiatan tersebut dilandasi oleh tuntutan wali santri. “Kami adakan kegiatan ini berdasarkan tuntutan wali santri akibat keterlambatan penyelenggaraan kegiatan karena terbentur pandemi," ucapnya.
Akibat covid-19, pihak ponpes tidak bisa mengadakan kegiatan haflatul ikhtibar seperti biasanya. Pihak ponpes juga menyampaikan ketakutannya terhadap pendemi yang sudah 6 bulan melanda dunia dan telah memakan banyak korban meninggal.
Menurut pengasuh Ponpes Al-Ikrom Kholili, kegiatan tersebut bertujuan untuk memperkukuh ukhuwah Islamiyah seluruh wali murid dan warga sekitar ponpes. “Harapannya tidak lain adalah memperkukuh ukhuwah Islamiyah dengan cara syi’ar melalui kegiatan-kegiatan keagamaan seperti ini," ungkap dia.
Baca Juga : Tahapan Pilbup Sumenep Dituding Amburadul, Syaifurrahman: Ada 8 Kecamatan Salah Input Data
Selain itu, Kholili menambahkan kegiatan haflatul ikhtibar tersebut dia tujukan untuk menarik atensi masyarakat. Tujuannya agar kemudian timbul motivasi untuk mereka untuk menitipkan dan menyekolahkan anak-anaknya di pondok-pondok terdekat.
“Sebagai motivasi kepada masyarakat agar bisa menitipkan dan menyekolahkan anak-anaknya ke pondok pesantren, agar tercetak pribadi yang intelektual dan berakhlak mulia," sambungnya.
