Di tengah situasi dan kondisi pandemi Covid-19, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang terus berupaya menggenjot PAD (Pendapatan Asli Daerah) melalui sektor pariwisata.
Mulai destinasi wisata buatan maupun yang tersedia dengan sendirinya atau alami, pihak Pemkab Malang terus melakukan segala macam upaya agar sektor pariwisata menjadi pelecut bagi masyarakat agar semangat kembali, meskipun masih di tengah pandemi Covid-19.
Baca Juga : Lestarikan Pantai Laskar Pelangi untuk Hidupkan Wisata dan Ekonomi Warga
Salah satu destinasi wisata alami yang dikemas dan direnovasi sedemikian rupa yaitu Taman Wisata Bedengan yang terletak di Desa Kaliasri, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang.
Bupati Malang Sanusi yang datang untuk meresmikan Taman Wisata Bedengan tersebut mengatakan, bahwa dulunya wilayah yang sekarang telah dipermak menjadi bagus, tidak terawat.
"Desa Wisata Bedengan ini sejak saya jadi Bupati awal September 2019 dulu, itu kan masih jalannya jelek, ya kita bantu paving. Sekarang sudah jadi begini (bagus, red) sehingga ini dapat menambah PAD di desa," katanya ketika ditemui awak media di lokasi Taman Wisata Bedengan, Sabtu (19/9/2020).
Sanusi menuturkan, bahwa menurut pemaparan Kepala Desa Kaliasri, Gaguk, bahwa Taman Wisata Bedengan dalam hitungan 7 hari dibuka telah mendapatkan omzet belasan jutaan rupiah.
"Kalau satu minggu sementara ini katanya Pak Kades sudah bisa masuk Rp 15 juta," sebut pria kelahiran Gondanglegi ini.
Lanjutnya, bahwa Taman Wisata Bedengan ke depan akan menjadi salah satu destinasi wisata jujukan wisatawan dalam negeri maupun luar negeri. Karena selain keindahan alami yang disajikan, letak dari destinasi wisata ini merupakan arah jalan menuju Pantai Ngliyep.
"Ini menjadi salah satu destinasi wisata ke Pantai Selatan. Nanti ada yang bisa terjaring mampir di sini. Ini kan jalan menuju Pantai Ngliyep," ungkapnya.
Taman Wisata Bedengan terhitung baru dan perlu adanya upaya-upaya kerjasama antara pihak Pemkab Malang dalam hal ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang, bersama jajaran perangkat desa atau pengelola di setiap destinasi wisata yang ada.
"Ya kita promosi sama fasilitas umumnya yang kita bantu," ujarnya.
Baca Juga : Pemerintah Upayakan Pariwisata Banyuwangi Tetap Hidup
Selain menyajikan keindahan alamnya, di dalam Taman Wisata Bedengan, Sanusi mengatakan, bahwa juga terdapat tempat sebagai perkembangan ikan yang nantinya dapat diperjual belikan dan sebagai tambahan ikon wisata.
"Sementara ini yang bisa dikembangkan sumber air bedengan ini. Samping ini bisa dikembangkan untuk perikanan. Ikannya sudah gede, 6 bulan udah segini (sambil menunjukkan telapak tangannya)," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Kaliasri, Gaguk, saat ditemui awak media mengatakan, bahwa adanya Taman Wisata Bedengan berawal dari keinginan kelompok pemuda Karang Taruna Desa Kaliasri yang menginginkan adanya destinasi wisata.
"Ya dulu awalnya itu karang taruna Desa Kaliasri ingin desanya punya destinasi wisata dengan memanfaatkan sumber yang ada di Bedengan ini," ujarnya.
Setelah bermusyawarah dan melakukan dengar pendapat dengan berbagai pihak, akhirnya sumber yang ada di Desa Kaliasri disulap dan diperbagus sedimikian rupa. Sehingga menjadi salah satu destinasi wisata yang dapat menarik wisatawan.
"Akhirnya setelah kita diskusi, terus kita eksekusi. Dalam waktu dua tahun, akhirnya tercipta Taman Wisata Bedengan ini," pungkasnya.