Hingga saat ini tercatat sudah 600 penghuni Pondok Pesantren (Popnes) Al-Izzah International Islamic Boarding School Kota Batu telah menjalani Swab Test. Namun dari sejumlah itu, masih belum diketahui hasilnya. “Kurang lebih 600 orang Al-Izzah International Islamic Boarding School yang Swab Test, karena beberapa alasan sehingga dilakukan Swab,” ungkap Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko.
Ia menambahkan adanya Swab Test itu lantaran diketahuinya jarak santri terkofirmasi positif sudah cukup lama yakni satu Minggu sehingga dirasa ada kesulitan dalam melakukan Tracing.
Baca Juga : Menkumham Bakal Lakukan Pengembangan Lapas di Kabupaten Malang, Rencananya di Pulau Sempu
“Awal diketahuinya santri positif Covid-18 jaraknya semingguan, jadi kami tidak bisa melacak siapa saja yang dekat dengan santri tersebut,” imbuhnya.
Karena itu beberapa saat lalu Swab Test langsung diterjunkan dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Rumah Sakit Karsa Husada, RS Baptis, hingga RSSA. “Hasilnya langsung di dibawa ke laboratorium langsung ke Kementrian Kesehatan,” tambah politisi PDIP ini.
Hanya saja Dewanti tidak mengtahui apakah hasil Swab Test sudah keluar atau belum. Namun diperkirakan hasil masih di laboraturium. “Saya dapat laporan dari dr Kartika (Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu) belum ada hasilnya masih di lab. Sudah hasil keluarga semoga tidak ada yang positif,” imbuhnya.
Diketahui ratusan orang yang melakukan Swab Test itu bukan hanya santri, namun juga tukang masak, pengajar, dan warga pondok di sana.
Baca Juga : RS dr. Haryoto Lumajang Kehabisan Stock Cardtrite Untuk Swab
Sedang Swab Test dilakukan di sana bermula pada 23 Agustus terdapat santri asal Surabya tekronfirmasi positif. Namun santri tersebut kini kondisi telah sembuh.
Tetapi baru diketahui pada 2 September silam melalui sosial media. Mengetahui hal tersebut, Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko bahkan langsung ke pondok tersebut untuk memastikan kondisi di sana.