Desa Sadar Kerukunan Umat Beragama atau Desa Toleran di RW 06, Dusun Ngandat, Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo sempat mencuri perhatian lantaran usai mendapatkan Apresiasi Desa Sadar Kerukunan. Karena itu kini Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Malang Raya mendorong lahirnya hal tersebut di desa/keluruhan tiga daerah yakni Kota Batu, Kota Malang, dan kabupaten Malang.
Dengan dikembangkannya desa/kelurahan sadar kerukunan umat beragama (DSKUB) itu sebagai upaya agar keberagaman itu tidak mudah terpecahkan. Seperti di Desa Mojorejo itu, masyarakat di sana hidup rukun. Bahkan hidup berdampingan meski berbeda agama. Di sana juga tempat ibadah masjid dan gereja yang berdampingan. Juga saling mengapresiasi dan saling bekerja sama warganya.
Baca Juga : Jalan Tambang Diresmikan, Bupati Lumajang: Ini Awal Tata Kelola Tambang
Wali Kota Baru Dewanti Rumpoko pun mengapresiasi dan mendukung keberadaan DSKUB. “Tentunya Pemkot Batu sangat mendukung penuh dengan keinginan FKUB Malang Raya dalam menjaga dan memelihara kerukunan umat beragama di Malang Raya,” kata Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko.
Ia menambahkan, untuk menangkal adanya isu-isu sara yang bisa memecah agama, sehingga pengembangan DSKUB harus didorong dan diwujudkan di Malang Raya. “Meskipun Kota Batu kecil, beberapa saat lalu Desa Mojorejo sudah memulai lebih dulu dan mendapat apresiasi dari Gubernur Jatim karena desa kerukunannya. Sehingga ke depan harus terus didorong,” ucapnya.
Sedang, Ketua FKUB Batu, M.Rubai menambahkan, ke depan akan melahirkan lagi DSKUB layaknya di Desa Mojorejo. Karena itu pihaknya telah membuat kegiatan yang bertujuan peningkatan pemeliharaan dan pemberdayaan kerukunan umat beragama. “Kegiatan itu seperti melakukan dialog keagamaan kepada masyarakat. Mulai dari dialog pemuda lintas agama, dialog lintas agama dengan tenaga pendidik, dan sebagainya,” ujarnya.