Bagi masyarakat Jawa Timur istilah Dancuk masih ambigu dan mengarah pada istilah yang kasar dan negatif. Padahal Dancuk sendiri di kalangan militer merupakan bagian dari pimpinan personal, yaitu Komandan Pucuk (Dancuk).
Akronim tersebut memang tidak ada hubungannya dengan kondisi sosial budaya masyarakat daerah tertentu karena memang sudah lama semenjak berdirinya TNI. Hal itu dijelaskan oleh Pelda Asep Dedi disela-sela acara Latihan Menembak Senjata Berat Terintegrasi, di daerah latihan Desa Pandanwangi, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, Kamis (10/9/2020)
Baca Juga : Warga Desa Purorejo Tempursari Lumajang Gotong Royong Perbaiki Jalan
“Memang Dancuk itu sebuah akronim dari Komandan Pucuk, jadi tidak ada sangkut pautnya dengan kebiasaan daerah tertentu. Mungkin karena ini di Jawa Timur jadi mungkin istilah dancuk cukup menggelitik,” ujar anggota Kesatuan Yon Arhanud 3 Kodam Siliwangi, Bandung itu.
Asep Dedi juga menambahkan bahwasanya dalam latihan menembak senjata berat, tugas dan fungsi Komandan Pucuk untuk mengkoordinir satu meriam dengan beberapa personil meliputi, penembak, pengisi dan pengambil selongsong.
“Perlu juga kami jelaskan apabila tugas dari Komandan Pucuk untuk memimpin satu meriam dan dibantu oleh tim yang beranggotakan penembak, pengisi, dan pengambil selongsong,” tambahnya kemudian.