Pandemi Covid-19 telah meluluhluntakkan perekonomian masyarakat. Tak terkecuali berbagai usaha di masyarakat yang masuk dalam kategori usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Kondisi inilah yang jadi fokus Novita Hardini, istri bupati Trenggalek sekaligus Ketua Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah). Di mana, Novita kembali mengajak pelaku UMKM mengenali ulang pangsa pasar di tengah pandemi Covid-19. Hal ini bertujuan agar para pelaku usaha bisa menyasar pasar yang tepat sehingga dapat memasarkan produknya dengan mudah. Hal ini disampaikannya dalam acara sosialisasi di Kecamatan Suruh, Kabupaten Trenggalek.
Baca Juga : Wakil Ketua DPRD Minta Pemkot Surabaya Cairkan Gaji ke 13 Milik PNS
“Melalui PPK Kabupaten Trenggalek, pemerintah berupaya membantu masyarakat pulihkan ekonomi akibat pandemi Covid 19. Selain itu juga untuk mengisi ruang kosong yang belum terjangkau oleh pemerintah,” ucapnya.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek ini juga menyatakan, perputaran uang harus dijaga dan terjadi terus menerus. Sehingga bisa menjadi obat dari krisis ekonomi yang ada saat ini. Maka, lanjutnya, aspek yang harus dipertimbangkan dalam membuat suatu produk, pelaku UMKM harus mengenali produk usahanya akan dipasarkan di mana saja. Pasalnya, setiap generasi memiliki daya beli tersendiri.
"Masing-masing punya karakteristik tersendiri, keinginan, gaya hidup dan kebutuhan masing-masing. Sehingga bila para pelaku usaha itu mengerti tujuannya ke mana, itu akan memudahkan mereka untuk memasarkan produknya. Konsumen juga mudah mendapatkan produk tersebut," jelasnya.
Lanjutnya, kiat-kiat dalam pemasaran di tengah pandemi Covid-19, seperti kreatifitas dalam mengemas suatu produk, pernak-pernik atau polesan menarik dalam pemasaran harus terus ditingkatkan. Sehingga dapat mendongkrak harga dan mempercepat pemasaran. “Selain itu upaya mempengaruhi psikologis pembeli dengan ppotongan harga dan pemaketan produk bisa juga dilakukan,” ujar Novita.
"Bisa juga melakukan kolaborasi antar UMKM. Seperti beli batik bonus jamu. Cara-cara seperti ini akan mempengaruhi psikologis orang untuk membeli produk tersebut," imbuhnya.
Baca Juga : BLT UMKM di Kota Malang sudah Cair, yang belum Dapat Silakan Daftar ke Diskopindag
Perlu diketahui, untuk mendorong semangat pelaku UMKM, pemerintah sudah menganggarkan kurang lebih Rp 6 miliar untuk stimulus permodalan pada 15 ribu pelaku usaha di Kabupaten Trenggalek. Selain itu, instansi terkait seperti PKK Trenggalek juga tengah menyiapkan platfom digital e-brosur untuk membantu pemasaran produk-produk UMKM lokal yang ada.