Bupati Malang Sanusi meresmikan Lapangan Desa di Desa Jabung, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, Minggu (6/9/2020). Dalam peresmian ini, Sanusi didampingi jajaran Muspika (Musyawarah Pimpinan Kecamatan) Jabung dan juga beberapa Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) Kabupaten Malang yang turut hadir.
Sanusi berharap kehadiran fasilitas umum baru di Desa Jabung ini dapat digunakan sebagai tempat berbagai macam olahraga. Karena memiliki peluang dengan tempat yang cukup luas. "Bisa dikembangkan sama pihak desa. Jangan cuma untuk sepak bola, kalau bisa ada voli, kasti dan lempar lembing," ungkapnya seusai meresmikan Lapangan Desa Jabung, Minggu (6/9/2020).
Baca Juga : Gairahkan Pariwisata, Kemenparekraf dan Bupati Malang Luncurkan Gerakan BISA di Kabupaten Malang
Selain itu, Sanusi juga berharap agar Lapangan Desa Jabung ke depan dapat dikembangkan menjadi ikon wisata baru di Desa Jabung, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang. "Di samping untuk kegiatan olahraga, saya berharap jadi ikon wisata baru di sini. Nanti dikembangkan menjadi Lapangan Olahraga wisata," ungkapnya ketika ditemui awak media seusai meresmikan Lapangan Desa Jabung, Minggu (6/9/2020).
Sementara itu, Kepala Desa Jabung, Anik Sri Hartatik menyatakan akan mewujudkan harapan kepala daerah dengan menjadikan lapangan desa sebagai destinasi wisata.
Anik juga menyatakan telah merancang beberapa titik di area Lapangan Desa Jabung untuk dimanfaatkan BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) Jabung. "Disini nanti ada Kantor BUMDes, sekaligus ada Kafe BUMDes juga ada Rest Area. Rencana kami juga ada mainan untuk Selfie dan lain sebagainya," jelasnya.
Adanya Lapangan Desa Jabung akan membuat semangat warga turut serta membangun desanya. Anik mengatakan hal itu didasari oleh kebutuhan warga Desa Jabung yang membutuhkan lapangan untuk berkegiatan olahraga. "Akhirnya di 2018 kami sepakat di musyawarah desa, membentuk lapangan dengan Tanah Kas Desa. Karena selama ini warga kami kalau olahraga itu ngampung ke desa lain, bahkan urunan untuk sewa lapangan," bebernya.
Baca Juga : Tumpang Tindih dengan Program Pemerintah, Warga Campurejo Pertanyakan CSR Pertamina Flied Sukowati
Lapangan desa yang tergolong bagus ini dimulai dengan persiapan yang matang. Dimulai dengan pemerataan lahan terlebih dahulu. Setelah itu dilanjutkan dengan pembangunan drainase, kemudian penanaman rumput berjenis rumput jepang.
"Awalnya kita pemerataan, lalu pembangunan drainase, kurang lebih habis Rp 308 jutaan. Ini (lapangan) kondisinya masih belum bisa digunakan, mungkin beberapa bulan lagi, karena kondisi kering, rumputnya kekurangan air," pungkasnya.
