Terkait bantuan kuota internet 35 GB yang akan diberikan kepada siswa untuk proses belajar mengajar selama Pandemi, Bupati Lumajang H. Thoriqul Haq menyebut, program tersebut akan sangat membantu bagi daerah yang memiliki signyal bagus.
Namun bagi daerah yang signyal sulit, kuota internet tersebut tidak akan termanfaatkan dengan baik karena akses internetnya akan sangat lambat bahkan sulit.
Baca Juga : Berlatih Hanya 5 Hari, Siswa SLBN Kota Batu Borong Piala FLS2N Jatim
"Contoh di desa saya, untuk bisa download gambar saja agak sulit. Apalagi dalam bentuk video call, tentu akan lebih sulit lagi. Tapi untuk daerah yang signyalnya bagus, mungkin akan membantu untuk dilakukan secara daring," kata Bupati Lumajang, pada hari ini Rabu (2/9).
Oleh karena itu, untuk Kabupaten Lumajang jika kendala signyal itu masih dirasakan oleh siswa di tempat tinggalnya, maka program guru sambang siswa yang sudah berjalan akan diteruskan.
"Guru sambang ini adalah pilihan kita untuk saat ini. Kalau memang signyalnya bagus, tidak apa-apa dengan sistem daring. Tapi jika signyalnya tidak bagus, ada kuota berapapun tidak akan bisa digunakan. Saya berharap guru sambang ini bisa menjadi solusi agar siswa tetap bisa belajar," kata Bupati Lumajang kemudian.
Bupati juga mengatakan, program guru sambang yang ada di Lumajang memang tidak sempurna. Karena kalau mau sempurna adalah dengan cara masuk sekolah.
Baca Juga : Unikama Gelar Webinar Nasional, Undang Menkominfo hingga Kemendikbud
"Guru sambang ini memang tidak sempurna. Kalau mau sempurna, ya masuk sekolah. Tapi masalahnya sampai sekarang untuk masuk sekolah belum bisa, karena situasinya belum memungkinkan," jelasnya kemudian.