Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur (Jatim) menyoroti tiga instansi pemerintah yang memiliki serapan anggaran Covid-19 dengan nilai fantastis.
Tiga instansi yang mendapat perhatian khusus itu, yakni Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Kesehatan (Dinkes), dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Moh. Anwar Sumenep.
Baca Juga : KUA-PPAS Sudah Selesai, APBD 2021 Bakal Disahkan November
Sebagai informasi, Dinsos Kabupaten Sumenep mendapat anggaran dana sekitar Rp 20 miliar untuk program jaring pengaman sosial guna percepatan penanganan dampak Covid-19.
Sementara di Dinkes sendiri, usulan anggaran dana Covid-19 sebesar kurang lebih Rp 19 miliar. Namun dicairkan dengan jumlah Rp 8 miliar untuk tahap pertama.
Sedangkan di RSUD Moh. Anwar untuk menunjang fasilitas kesehatan dan lainnya serta untuk penanganan Covid-19 dianggarkan sebesar Rp 21 miliar.
Kendati demikian, dari ketiga instansi dimaksud, hingga kini belum diketahui pasti berapa anggaran dana yang telah diserap untuk percepatan penanganan virus corona asal Wuhan, China itu.
"Kita akan panggil semua setelah selesai rapat internal di Komisi. Utamanya Dinsos soal bantuan sosial tunai (BST) dan lainnya yang hari ini masih banyak belum turun," ungkap anggota komisi IV DPRD Sumenep H. Sami'oeddin, Rabu (2/9/2020).
Baca Juga : Terkait Denda Pelanggan Protokol Kesehatan, Begini Penjelasan Wali Kota Malang
Kata dia, harusnya keterlambatan ini tidak terjadi. Mengingat realisasi anggaran dana bansos bagi warga terdampak Covid-19 tersebut sudah lama ditandatangani oleh Bupati Sumenep A. Busyro Karim.
"Kapan..??? dan kenapa bansos ini belum turun. Ini yang perlu diperjelas," tegas politisi dari dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
"Bagi Dinkes dan RSUD Moh. Anwar juga secepatnya akan kita panggil soal anggaran dana covid-19 ini," paparnya.