Pihak Al Izzah International Islamic Boarding School telah melaporkan kejadian adanya salah satu santrinya yang terkonfirmasi positif. Namun kini kondisi santri kelas IX itu telah sembuh dari covid-19.
“Saya sudah melaporkan kepada kepala Dinas Kesehatan, dan juga Puskesmas Batu selaku penanggung jawab, dan semua sudah kami sampaikan,” ungkap koordinator satgas covid di Al International Islamic Boarding School, Aziz Effendy.
Baca Juga : Langgar Protokol Kesehatan, Wanita Cantik di Kota Madiun Mendadak Jadi Tukang Semprot Disinfektan
Ia menjelaskan, pada 28 Juli santri tersebut datang di sekolah dan melalui proses Screening. “Jadi intinya kami menerima siswa dengan protokol kesehatan yang ketat, mulai dari mereka harus memberi surat menyatakan surat bermaterai bahwa karantina mandiri di rumah selama 14 hari,” imbuhnya.
“Kemudian setelah itu datang ke sini di-Rapid Test artinya kami bekerj asama dengan rumah sakit Bhayangkara. Lalu kami melakukan Rapid Test bukan dijari, tapi darah,“ terang Aziz.
Protokol kesehatan sudah dikonsultasikan dengan gugus covid-19 di Kota Batu. Dan mengacu pada Peraturan Wali Kota, ternyata santri tersebut tidak ada menunjukkan tanda-tanda gejala Covid-19.
“Karena kondisi baik, sebab kami selalu mengecek kesehatan tiap hari pagi dan sore mulai dari cek kadar oksigen dalam darah supaya tahu santri ini mengalami sesak atau tidak, kalau di bawah 95 berarti diwaspadai,” tambahnya.
Sampai dengan 20 Agustus, orang tua santri meminta untuk diajak pulang. “Kita bertanya kenapa Bu, karena ada keluhan begini-begini awalnya sinus itu, namanya sakit ya sudah dibawa ke Surabaya,” ujar Aziz.
Baca Juga : Pandemi Covid-19, Masih Ada Karaoke Buka dan Pemandu Lagu Hampir Topless
Setelah dibawa pulang ke Surabaya, langsung diperiksa ke rumah sakit dan dinyatakan positif. Kemudian pihak sekolah melakukan Tracing terutama kepada mereka yang memiliki kontak erat.
“Kami lakukan Rapid Test hasil non reaktif, satu angkatan di-Tracing hasilnya tidak ada indikasi ke arah sana, setelah itu kami koordinasi lebih lanjut ke dinas untuk konsultasi,” katanya.
Santri tersebut masuk pada 22 Agustus, lalu 23 Agustus dinyatakan positif. Selanjutnya dilakukan cek darah lengkap dan 28 Agustus kembali swab ke dua hasilnya negatif. Santri tersebut diperbolehkan pulang dan dinyatakan sembuh.
