free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

1 September Hari Polwan, Ternyata Begini Sejarah Polisi Wanita yang Berawal dari Sumatera

Penulis : Desi Kris - Editor : Nurlayla Ratri

01 - Sep - 2020, 16:09

Placeholder
Polisi wanita (Polwan) (Foto: MerahPutih)

Tepat hari ini, Selasa (1/9/2020) Indonesia tengah memperingati Hari Polwan atau Polisi Wanita. Kenapa Hari Polwan dipilih setiap tanggal 1 September? Berikut sejarahnya:  

Polwan mungkin menjadi sosok yang mempresentasikan nilai-nilai keberanian pada seorang perempuan. Memiliki sikap tegas, berani tetapi tetap lembut menjadi citra yang melekat pada diri polwan.  

Baca Juga : Demi Keakuratan Data, Pemkot Kediri Selenggarakan Sensus Penduduk Offline

Selain itu sebagai Polwan biasanya memiliki ciri khas dengan model rambut pendek atau cepak. Di sisi lain, Polwan juga memiliki pengaruh yang cukup besar dalam sejarah Kepolisian RI.  

Di era awal kemerdekaan, kehadiran Polwan menjadi suatu titik balik karakter kinerja polisi. Diceritakan di salah satu koleksi Pusat Sejarah Polri 2014 yang berjudul "Polisi Wanita dalam Lintasan Sejarah Polri" jika Polwan hadir pasca negara baru merdeka.  

Kala itu rakyat krisis akan pendidikan. Tidak banyak rakyat termasuk kepolisian yang memiliki latar pendidikan baik.

Kinerja polisi saat itu juga sangat dipengaruhi dengan karakter kerja penjajahan yang keras dan berjarak dengan rakyat. Namun, saat itu pemerintah tahu bahwa sikap keras seperti itu tidak bisa terus diterapkan.  

Maka agar kepercayaan terhadap polisi bisa didapat, polisi perlu membangun karakter ramah dan dekat dengan rakyat. Masalah semakin muncul saat banyak wanita dari Singapura yang melakukan pelarian ke wilayah Indonesia.  

Sebelum masuk ke Indonesia, mereka tentunya harus melalui pemeriksaan badan terlebih dahulu. Akan tetapi, kala itu mereka menolak dengan keras untuk diperiksa secara keseluruhan oleh polisi laki-laki.  

Hingga akhirnya, pemeriksaan pun dibantu oleh para istri dari polisi tersebut. Selain itu, tersangka perempuan yang ditangkap dan masuk penjara juga sulit diatasi oleh polisi laki-laki.  

Nah, dari latar belakang itulah akhirnya kehadiran polisi wanita sangat dibutuhkan. Wanita-wanita terpilih dididik dan melalui proses yang sama dengan polisi laki-laki.  

Saat itu terdapat 25 wanita yang direkrut untuk diberikan pengetahuan dasar kepolisian sebelum bertugas. Namun, saat itu mereka tidak memperoleh gelar atau pangkat khusus.  

Saat bertugas dan mengenakan seragam, para Polwan hanya diberi gelar Agen Polisi dan tetap dianggap sebagai bagian dari pegawai negeri sipil.  

Kemunculan Polwan lantas menjadi titik balik karakter kepolisian Indonesia. Mereka memiliki citra diri yang lebih ramah dan mudah dijangkau.

Baca Juga : Ada BSU, 394 Perusahaan di Malang Raya Daftarkan Karyawan Jadi Peserta BPJS-Naker

Polwan lah yang berperan dalam memberi masukan kepada polisi laki-laki agar sikap kerasnya bisa dihindari.  

Lantas mengapa memilih tanggal 1 September?  

Diketahui, Sekolah Polisi Wanita pertama kali didirikan pada 1 September 1948 di Bukittinggi, Sumatera Barat. Sejak itulah pada 1 September dipilih sebagai Hari Jadi Polwan.  

Pada 1 September 1948, Kesatuan Polisi Wanita di Indonesia hanya dibentuk dengan enam orang saja.  

Keenam anggota tersebut merupakan remaja lulusan sekolah menengah yang sudah diseleksi untuk menempuh pendidikan si Sekolah Polisi Negara (SPN) di Bukittinggi.  

Keenam polwan pertama yang terpilih kala itu ialah Mariana Saanin Mufti, Nelly Pauna Situmorang, Rosmalina Pramono, Dahniar Sukotjo, Djasmainar Husein, dan Rosnalia Taher yang berdarah Minangkabau.  

Dikutip dari jurnal Dharmasena terbitan Pusat Penerangan Pertahanan dan Keamanan (1995), keenam Polwan itu menjalani pelatihan sebagai inspektur polisi bersama dengan 44 peserta pria. Mereka juga merupakan anggota Angkatan bersenjata RI perempuan pertama.  

 


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Desi Kris

Editor

Nurlayla Ratri