Wali Kota Blitar Santoso meninjau dan sekaligus meresmikan langsung hasil pekerjaan program Kota Tanpa Kumuh (KotaKu) Tahun Anggaran 2019, Senin (31/8/2020).
Kesuksesan pogram Kotaku di Bumi Bung Karno merupakan wujud komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar untuk menangani daerah kumuh dengan menggandeng Tim Kotaku Kota Blitar dan komponen masyarakat.
Baca Juga : Sosialisasi Pilkada Kabupaten Blitar, KPU Gandeng Seniman Lokal
Pada kesempatan itu, dilakukan penandatanganan prasasti peresmian pemanfaatan hasil program Kotaku. Santoso juga melakukan pengguntingan pita dan meninjau ketiga titik di tiga kecamatan yang mendapat program Kotaku. Kehadiran orang nomor satu di Kota Blitar disambut secara antusias oleh masyarakat.
Sebagai informasi, pada tahun 2019 program Kotaku di Kota Blitar turun di 3 kelurahan yakni di Kelurahan Sukorejo, Kelurahan Sentul, dan Kelurahan Sananwetan dengan DIPA anggaran sebesar Rp 4,5 miluar.
Tiga titik pembangunan tersebut meliputi pembangunan jalan lingkungan ( Paving 3d ), vertical garden, drainase lingkungan, air bersih dan gerobak sampah di Kelurahan Sukorejo RW 2, RW 3 dan RW, 6. Kemudian pembangunan Jalan Lingkungan ( Paving 3d ), vertical garden, drainase lingkungan, air bersih dan gerobak sampah di Kelurahan Sentul RW 5, RT 3 dan RW 4.
Terakhir pembangunan jalan lingkungan ( paving 3d ), RTH pendestrian Jalan Muradi, vertical garden, drainase lingkungan dan gerobak sampah di Kelurahan Sananwetan Sananwetan RT 2, RT 3, RW 7, RT 1 dan RW 9.
Dalam kesempatan ini, Santoso memuji hasil pelaksanaan program Kotaku tahun 2019. Dirinya menilai hasil dari program sukses mengatasi kekumuhan. Dampaknya pun sangat baik, yakni lingkungan terlihat semakin nyaman, asri, rapi dan indah.
“Hasil program Kotaku tahun 2019 ini luar biasa, mampu menghilangkan kekumuhan. Dengan Kotaku, kampung-kampung yang semula kumuh berubah menjadi lebih asri dan indah,” ungkapnya.
Lebih lanjut, di kesempatan ini Santoso mengajak kepada seluruh masyarakat agar bisa menjaga hasil pembangunan dari program Kotaku. Dirinya juga mengingatkan agar hasil pembangunan ini dapat mendorong masyarakat untuk meningkatkan gaya hidup dan pola hidup bersih dan sehat.
Baca Juga : Pendaftaran Gelombang 6 Kartu Prakerja, Disnaker-PMPTSP Dorong Pekerja Lakukan Ini
“Kekumuhan yang sebelumnya terjadi bisa dihilangkan dengan program seperti ini. Harapanya, ini hanya sekedar pemicu saja agar masyarakat ke depan bisa tergerak melakukan hal yang sama. Sehingga masyarakat tidak selalu bergantung kepada pemerintah. Bila kemandirian itu ada tentu akan lebih bagus untuk pembangunan di Kota Blitar kedepan,” tegasnya.
Sementara itu di kesempatan yang sama, Askot Mandiri Kotaku Kota Blitar Dedit Agung Dwi P, mengungkapkan, program Kotaku pada tahun 2019 menyasar tiga lokasi di tiga kecamatan. Hal ini berdasarkan SK dari Wali Kota Blitar. Ketiga daerah tersebut disasar program Kotaku karena masuk dalam kategori daerah kumuh ringan.
“Kita di Kotaku ini ada Bantuan Pemerintah Masyarakat (BPM) yang tugasnya mengintervensi kumuh ringan itu menjadi tidak kumuh. Setelah program ini selesai dijalankan pada akhir tahun 2019 dilakukan pengukuran dan hasilnya di tiga lokasi itu sudah tidak kumuh lagi,” pungkasnya.(Adv)
