Bantuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk pelaku UMKM di Indonesia kembali digulirkan untuk tahap II. Dibukanya pengajuan bantuan UMKM tahap II ini, diserbu oleh para pelaku usaha mikro di Jombang. Hal ini terlihat di kantor Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Jombang, Jalan KH Abdurrahman Wahid, Desa Candimulyo, Kecamatan Jombang, pada Jumat (28/8/2020). Sedikitnya, ada ratusan orang memenuhi halaman kantor dinas tersebut.
Ratusan warga yang datang berasal dari berbagai wilayah di kota santri. Mereka datang dengan membawa berkas identitas diri dan surat keterangan usaha untuk mengajukan bantuan UMKM dari Presiden Jokowi senilai Rp 2,4 juta.
Baca Juga : Jokowi Serahkan BSU kepada Pekerja Peserta BPJAMSOSTEK Hari Ini
Pantauan di lokasi, warga yang datang terlihat berjubel di halaman kantor Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Jombang. Meski mengenakan masker, mereka tampak tidak menghiraukan jarak fisik antar warga, sesuai protokol kesehatan.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Jombang Muntholip mengatakan, pihaknya sedang menargetkan sebanyak mungkin pelaku usaha mikro di Jombang untuk diusulkan bantuan UMKM. Karena untuk memenuhi kuota nasional pada bantuan tersebut, ia meminta para pelaku usaha mikro datang untuk mengusulkan bantuan.
"Sekarang tahap kedua ini kita buka lagi, karena kuota nasional ini masih banyak. Kuota nasional 12 juta usaha mikro. Masih terserap 1,5 juta orang, kurang 10,5 juta. Lah ini tahap kedua kita buka peluang sebanyak-banyaknya. Kalau ada 200 ribu misalnya, ya kita berangkatkan," ujarnya, saat diwawancarai di kantornya.
Dijelaskan Muntholip, saat ini sudah ada 600 pelaku usaha mikro yang sudah mengajukan. Ia akan terus membuka pengajuan bantuan UMKM itu hingga 31 Agustus. "Ini kita nanti entri dulu datanya tanggal 31 Agustus. Kalau tahap dua kita kirimkan tapi ternyata masih banyak kuotanya, tahap tiga akan kita buka," tandasnya.
Muntholip juga akan membuat surat edaran hingga ke tingkat desa untuk menjaring sebanyak mungkin pelaku usaha mikro. Sementara ini, para pelaku usaha mikro datang dari informasi mulut ke mulut saja.
Baca Juga : Tim Verval Bantah Adanya 12 Nama Fiktif Penerima Bantuan Guru Madin
"Kuota nasional itu 12 juta penerima. Jadi daerah yang mau menginformasikan secara masif ke masyarakat, maka akan dapat banyak. Nah ini kita coba itu. Yang datang ini dari mulut ke mulut ini, nanti akan kita buat surat edaran," pungkasnya.