Meski bukan kebutuhan pokok, namun mainan dan anak-anak nyata-nyata tidak bisa dilepaskan. Ya, aktivitas bermain merupakan salah satu kegiatan yang selalu dilakukan anak-anak. Dengan bermain, anak-anak akan berolah pikir dan mengeksplor dunianya sendiri. Bermain secara tidak langsung juga dapat membantu perkembangan motorik maupun fisik, dan juga perkembangan otak mereka.
Selain itu, orang tua dapat mendidik anak yang menyenangkan melalui mainan edukatif. Mainan edukatif mampu menstimulisasi kerja otak agar berkembang optimal. Pengenalan huruf dan gambar merupakan salah satu contoh mainan edukatif yang banyak digemari.
Baca Juga : Joni, Bebas dari Lembah Hitam Narkoba Setelah "Ketagihan" Surfing di Ombak Pantai Selatan
Dengan segala potensi tersebut, menjadikan mainan menjadi sektor bisnis yang cukup potensial untuk digeluti. Bisnis mainan dari hari ke hari kian menjanjikan karena perkembanganya kian pesat seiring tingginya permintaan dari konsumen.
Salah satu contoh sukses yang menggeluti bisnis mainan adalah Dymas Bayu Aditama (24) warga Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar. Pemuda yang saat ini tercatat sebagai mahasiswa prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar, membuktikan diri sukses mengelola bisnis mainan di usia muda.
Hebatnya lagi, Dymas mengelola usahanya sambil kuliah.
Mengelola bisnis mainan telah dilakukan Dymas sejak dia duduk di kelas 2 Madrasah Aliyah. Jiwa bisnis memang telah kuat mengakar pada diri Dymas karena pengaruh kuat dari orang tuanya.
Orang tua Dymas adalah pengusaha bisnis wisata mainan dengan menyewakan odong-odong, mandi bola hingga istana balon. Setelah orang tuanya pensiun, saat ini Dymas melanjutkan bisnis orang tuanya, salah satunya dengan mengembangkan toko mainan di Pasar Lodoyo Kecamatan Sutojayan.
“Sebenarnya usaha bisnis saya banyak mas. Mulai dari jualan mainan, las listrik dan ternak ikan hias. Tapi yang paling fokus adalah usaha mainan. Saya bisnis usaha mainan ini sejak kelas 2 Madrasah Aliyah,” ungkap Dymas kepada BLITARTIMES, Kamis (27/8/2020).
Menggeluti bisnis sambil kuliah, diakui Dymas menjadi tantangan tersendiri. Jadwal kuliah yang sering berubah-ubah menuntutnya menerapkan manajemen waktu yang bisa membuat kedua kegiatanya berjalan seimbang. Namun demikian, dia merasa mendapatkan banyak ilmu yang bermanfaat dengan kuliah di prodi manajemen Unisba Blitar. Ilmu yang didapat dia rasakan manfaatnya dengan mengaplikasikan ilmu dan wawasan yang didapat untuk mengembangkan bisnis yang dia jalankan.
“Untuk kesulitan ketika berbisnis sambil kuliah yaitu memanajemen waktu karena jam kuliah bisa berubah-ubah. Kalau sekarang adanya covid-19 tidak ada masalah, karena kita kuliahnya online. Tapi ini tidak jadi masalah buat saya, saya senang menjalaninya. Kuliah di Unisba sangat memberikan manfaat untuk saya. Ilmu yang didapat terasa sekali manfaatnya,” terangnya.
Baca Juga : Salah Satu Polwan Tangguh Polres Malang, Mulai Ajudan Dubes Hingga Jabat Kasat Lantas
Situasi Covid-19 tak menyurutkan bisnis mainan yang digeluti Dymas. Dengan penuh semangat dia bersyukur bisnis yang dia jalankan tetap survive atau bertahan di masa pandemi. Beberapa jenis mainan yang dijualnya meliputi mainan masak-masakan, robot hingga mainan edukasi banyak diburu konsumen. Toko miliknya di kawasan Alun-Alun Lodoyo nampak selalu ramai dikunjungi pembeli.
“Progres usaha yang saya jalankan alhamdulillah masih bisa berjalan walau pun ada musibah covid-19. Rencana ke depannya bisnis saya mau saya kembangkan dan bisa membuat wisata mainan sendiri,” terangnya.
Bicara mengenai strategi bisnis yang diterapkanya, Dymas mengaku dirinya selalu mengikuti update mengenai mainan yang sedang menjadi tren. Dia juga menyampaikan berbisnis mainan tidak hanya sekedar menjual, tetapi juga harus tahu manfaat yang dari mainan tersebut
“Kita juga harus menjaga mutu, bahwa mainan yang kita jual itu aman untuk anak-anak. Serta kita juga harus pintar dalam mengklasifikasi mainan sesuai dengan usia anak sehingga konsumen mendapatkan mainan yang sesuai,” pungkasnya.
