Masih masifnya penularan Covid-19 di Kabupaten Malang, membuat wilayah pemerintahan yang dipimpin oleh Bupati Malang, Sanusi ini bercokol di peringkat 6 besar se-Jawa Timur (Jatim), sebagai wilayah dengan penyebaran kasus covid-19 terbanyak.
Humas Satgas Covid-19 Kabupaten Malang, Aniswaty Aziz menuturkan, jika meningkatnya posisi Kabupaten Malang ke peringkat 6 se-Jatim itu terjadi sejak 16 Agustus 2020 lalu.
Baca Juga : Nyaris Sebulan Stagnan, Pasien Covid-19 yang Meninggal di Malang Meningkat Jadi 46 Orang
”Saat itu (16/8/2020) ada penambahan 10 pasien terkonfirmasi positif covid-19 di Kabupaten Malang. Dengan penambahan itu membuat Kabupaten Malang naik satu digit ke peringkat 6 se-Jatim,” tutur Aniswaty sembari mengatakan, jika pada 16 Agustus 2020 itu, jumlah pasien positif Covid-19 ada 620 kasus.
Semenjak saat itu (tanggal 16 Agustus 2020), dijelaskan Aniswaty, kasus Covid-19 di Kabupaten Malang terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Alhasil, sampai dengan saat ini Kabupaten Malang tetap bertahan di peringkat 6 se-Jatim.
Puncaknya, pada Selasa (25/8/2020) jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Malang, meroket ke angka 699 kasus. ”Artinya dalam kurun waktu 9 hari ada penambahan 79 kasus,” ucapnya.
Dari 699 kasus itu, sebanyak 519 pasien diantaranya sudah dinyatakan sembuh. Sehingga, diterangkan Aniswaty, jika dipersentasikan tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Kabupaten Malang mencapai lebih dari 70 persen.
”Berdasarkan data yang dihimpun Dinkes (Dinas Kesehatan, Kabupaten Malang) tingkat kesembuhan pasien covid-19 mencapai 74,25 persen,” ungkapnya.
Baca Juga : Tambah 7 Pasien, Kabupaten Malang Tak Miliki Lagi Zona Steril Covid-19
Bergeser ke persentase kematian akibat terpapar Covid-19, lanjut Aniswaty, tercatat hingga Selasa (25/8/2020) mencapai 6,72 persen. ”Dari data terbaru, jumlah pasien yang meninggal bertambah 1 menjadi 47 orang jiwa pada Selasa (25/8/2020),” sambungnya.
Sebagai informasi, sampai dengan berita ini ditulis masih ada 46 pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit. Sedangkan yang menjalani isolasi mandiri ada 82 orang, dan 5 pasien sisanya menjalani perawatan di gedung observasi.