Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Cukai Kediri pada hari ini, Selasa (25/8/2020) memusnahkan ratusan ribu batang rokok dan tembakau iris serta sejumlah barang dari luar negeri yang dinilai ilegal.
Selain rokok, Bea Cukai juga memusnahkan Sex Toys dan Sperpart Sepeda Motor karena terbukti melanggar ketentuan Kepabeanan dan Cukai.
Baca Juga : Dituding Moroti Uang TKW Rp 2 Juta Per Bulan, Pria Asal Tulungagung Ini Angkat Bicara
Pelaksana Harian (plh) Kepala Kantor Bea Cukai Kediri, Farid Fahrudi mengatakan, barang-barang yang dimusnahkan Bea Cukai Kediri itu merupakan kumpulan barang bukti yang disimpan sejak November 2019 yang lalu.
“Barang-barang tersebut tidak dilengkapi dengan surat izin atau rekomendasi dari instansi yang berwenang. Sedangkan di bidang Cukai, seluruh barang tegahan berasal dari hasil operasi penindakan di bidang cukai yang dilakukan oleh unit pengawasan KPPBC Tipe Madya Cukai Kediri,” katanya.
Adapun rincian barang yang dimusnahkan pada hari ini diantaranya, 152 ribu batang rokok tanpa cukai dan dilekati cukai palsu, 324 kilogram tembakau iris, serta 404 buah tembakau kemasan masing-masing seberat 50 gram.
“Selain rokok dan tembakau petugas juga memusnahkan 38 buah sex toys, 17 buah spare part motor serta 26 buah obat-obatan dan barang lainya yang melanggar bidang kepabeanan yang diamankan dari Kantor Pos,” ujarnya.
Adapun nilai barang yang dimusnahkan hari ini yakni sebesar Rp 206 juta dengan potensi kerugia negara mencapai Rp 71,6 juta.
Sementara dalam giat operasi gempur yang berlangung 13 ju5li hingga 1 Agustus 2020, Petugas Bea dan Cukai Kediri melakukan 7 penindakan.
Baca Juga : Bawaslu Kabupaten Kediri Tangani 2 Kasus Netralitas ASN
“Petugas berhasil mengamankan 125 ribu batang rokok sigerat kretek mesin dari berbagai merek dengan nilai Rp 127,7 juta dan potensi kerugian negara sebesar Rp 72,5 juta," ujarnya.
Dari 7 kasus di tahun 2020 ini, petugas masih melanjutkan 1 kasus, dan saat ini masih dalam proses penyidikan. “1 tersangka masih diamankan di Mapolresta Kediri," pungkasnya.