Pendaftaran calon bupati dan wakil bupati pada pemilu kepala daerah (pilkada) serentak 2020 tinggal 10 hari lagi. Namun demikian, dari tiga daerah yang akan melakukan perhelatan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dua di antaranya belum ada kepastian jumlah pasangan calon yang mendaftar.
Ketua KPU Sleman Trapsi Haryadi mengatakan, pendaftaran bakal pasangan calon (bapaslon) bupati dan wakil bupati akan dibuka pada 4 hingga 6 September mendatang. Sebagai persiapan pihaknya juga telah melaksanakan rapat koordinasi dengan partai politik (parpol) yang ada.
Baca Juga : Nota Kesepahaman Kesehatan Diteken, Bacabup dan Bacawabup Harus Penuhi Syarat
“Pendaftaran Paslon nanti pada 4-6 September 2020," katanya pada media, Senin (24/8/2020).
Walaupun KPU sudah melakukan koordinasi, di Kabupaten Sleman baru ada satu pasang calon yang sudah resmi mendapat rekomendasi parpol pengusung dan memenuhi syarat yaitu pasangan Kustini Sri Purnomo - Danang Miharsa.
Bapaslon ini mengantongi dukungan 21 kursi dewan, sehingga bisa dipastikan dapat mendaftar di KPU. "Pagi tadi kita sudah menerima salinan surat keputusan dari Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional," ujar Sekretaris DPD PAN Sleman, Ari Kurniawan dalam jumpa pers beberapa waktu lalu.
Untuk calon yang diajukan oleh Partai Gerindra, Danang Wicaksana Sulaksa (DWS) belum ada kepastian calon wabup yang dipasangkan. Dari pernyataan DWS, ia telah mendapatkan dukungan dari 3 partai lain, yaitu Golkar, PKB, dan PPP.
Keempat partai koalisi pengusung DWS ini tercatat mengantongi 20 kursi di DPRD setempat. "Untuk wakilnya masih dirapatkan, karena masing-masing mengajukan wakil jadi perlu ada musyawarah," tegas Ketua DPC Gerindra Sleman Sukpatana.
Dari partai yang ada di DPRD setempat tercatat tinggal dua partai yang belum menentukan calon yang diusung yaitu PKS dan Nasdem. Dari komposisi kursi yang dimiliki, kedua partai ini dipastikan apabila berkoalisi tidak dapat mengusung calon sendiri karena hanya mengantongi 9 kursi saja sehingga tidak memenuhi syarat minimal dukungan yaitu 10 kursi.
Baca Juga : Pengamat LSI Denny JA Sebut Modal Sosial dan Politik Bapaslon Independen Belum Kuat
Hingga saat ini, nama-nama yang sebelumnya sudah muncul seperti Sri Muslimatun, Reno Candra Sangaji, Supriyanto, Mumtaz Rais dan lain-lain belum satupun partai menyatakan dukungan secara resmi. Sri Muslimatun yang merupakan wakil bupati petahana dan sangat berpeluang terpilih apabila maju belum mendapatkan kendaraan partai.
Untuk Kabupaten Bantul, hingga berita ini diturunkan juga belum ada kepastian jumlah pasangan calon yang mendaftar. Namun dari kalkulasi jumlah kursi DPRD, hampir dapat dipastikan hanya ada dua pasang calon, yaitu pasangan Suharsono - Totok Sudarto (NoTo) dan Abdul Halim Muslikh - Joko Purnomo (Halim-Joko).
Dari data yang terhimpun media ini, pasangan NoTo tercatat sudah mengantongi dukungan pasti dari lima partai pengusung dengan jumlah kursi sebanyak 20. Kelima partai tersebut terdapat Partai Gerindra sebagai pengusung utama dengan 8 kursi disusul Golkar 5 kursi, PKS 4 kursi, PPP 2 kursi dan Nasdem 1 kursi.
Sedangkan pasangan Halim - Joko sudah mendapat rekomendasi dari PDI Perjuangan dengan 11 kursi dan PKB sebanyak 6 kursi. Dari jumlah 45 kursi yang ada di kabupaten Bantul, tinggal tiga partai dengan 8 kursi yang belum memastikan dukungannya. Apabila ketiga partai ini melakukan koalisi dapat dipastikan tidak memenuhi persyaratan untuk mengajukan calon sendiri.
