Rencana Camat Pucanglaban, Ali Muhtar untuk mengembangkan berbagai aspek dalam rangka menyambut realisasi pembangunan Jalur Lintas Selatan (JLS) diapresiasi anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Mochamad Alimin.
Pria asli Tulungagung yang kini mejadi anggota legislatif dari Fraksi Golkar di DPRD Jawa Timur itu mengatakan, keberhasilan pembangunan jalur lintas selatan, akan sangat berdampak kepada pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga : Siap-Siap, Tes SKB bagi Peserta CPNS di Kota Malang Segera Digelar
"Sarana jalan adalah sebagai daya ungkit kelancaran distribusi dan accessibilitas hasil produksi kita, hasil pertanian, perikanan, perkebunan dan lainnya," kata Alimin dalam rilisnya, Sabtu (22/08/2020).
Menurutnya, JLS akan memotong jalur yang berbiaya tinggi, termasuk waktu, jarak tempuh serta efektivitas pekerjaan.
Optimalisasi sumber daya alam di Tulungagung bagian selatan juga bisa di kembangkan menjadi tempat wisata primadona. Akhirnya juga secara otomatis akan memancing industri UMKM bisa berkembang dengan baik dengan adanya semakin banyak kunjungan wisatawan ke daerah tersebut.
"Maka harus kita dorong institusi terkait mulai dari pemerintah pusat, Provinsi dan Pemkab untuk segera menyelesaikan pembangunan JLS sebagai bukti konkret pemerintah dalam upaya membantu ekonomi masyarakat," ujar Alimin yang merupakan anggota komisi C, membidangi keuangan itu.
Kemudian Alimin memaparkan, untuk Kabupaten Tulungagung sendiri mempunyai kewajiban sebesar 4,5 persen untuk suksesi JLS.
"Termasuk memperlancar pembebasan lahan," terangnya.
Sedangkan untuk Provinsi, kewajiban keuangan yang harus dikeluarkan untuk anggaran pembangunan sebesar 19,5 persen. Sedangkan, sisa kewajiban pembiayaan menjadi beban pemerintah pusat atau APBN.
Sebelumnya, Camat Pucanglaban, Ali Muhtar bertekad bekerja keras untuk membangun sarana dan prasarana sebelum jalur lintas selatan selesai di bangun dalam waktu dekat.
"Sebelum JLS terealisasi di sini, desa ini harus siap duluan. Tiga desa yang akan dilewati berpotensi menjadi desa emas karena punya kawasan yang berpotensi menjadi kawasan wisata," kata Ali di sela acara labuh laut Larung Sembonyo, Kamis (20/08/2020).
Tiga desa yang dimaksud adalah, Pucanglaban, Kalindawe dan Panggung Kalak yang masing-masing mempunyai wilayah pantai.
Baca Juga : Bupati Lumajang Ingin Segera Bahas Moratorium Ijin Pertambangan Bersama DPRD
"Kami harap tidak berfokus pada anggaran karena jika memang pihak terkait tidak dapat memprogramkan anggaran, saya buatkan proposal ke Provinsi Jawa Timur," ujarnya.
Konsentrasi awal pihaknya menurut Ali adalah upaya pengadaan jaringan air bersih, kemudian sarana dan prasarana serta peningkatan sumber daya manusia.
"Pengadaan air ini menjadi prioritas, seperti kita ketahui orang pergi ke pantai itu identik mandi di laut. Nah, karena Kedungtumpang ini bahaya maka kita siapkan kolam renang di atas agar sambil menikmati indahnya laut, yang datang kemari bisa tetap berenang," harapnya.
Selain itu, pemetaan pantai yang bahaya dengan ditambahnya rambu-rambu serta relawan yang terlatih untuk pencegahan adanya kecelakaan laut.
"Bagi para pekerja di wisata ini perlu sekali di ikutkan pelatihan, pengembangan sumber daya manusia ini sangat penting agar menjamin keamanan wisatawan," jelasnya.
Harapan Ali ini bukan sekedar mimpi atau hanya cita-cita, dengan lantang camat yang dulunya berlatar belakang jurnalis ini menyampaikan di depan undangan saat memberikan sambutan.
"Saya memang bertekad berjuang untuk masyarakat yang saya pimpin, banyak yang bilang saya ngeyel tapi memang saya berani untuk kesejahteraan masyarakat Pucanglaban ini," tegasnya.
