Pada rilis Dirjen Dikti Kemendikbud 16 Agustus 2020, tentang klasterisasi perguruan tinggi pada 2020, membawa kabar gembira bagi Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama). Sebab, dalam rilis tersebut rangking Unikama mengalami peningkatan dibanding tahun 2019.
Saat ini, Unikama berada pada peringkat 89 dari sebelumnya berada pada peringkat 104. Capaian ini tentunya merupakan hasil kerjasama dengan seluruh sumberdaya yang dimiliki Unikama, baik Badan Penyelenggara (yayasan), Pimpinan Universitas, Dekanat, Program Studi dan unit akademik serta pendukung lainnya.
Baca Juga : Seminar Online Polkesma, KD Ungkap Besarnya Peran Perempuan Perangi Covid-19
Dengan capaian membanggakan itu, tentunya menjadi motivasi bagi seluruh komponen untuk bisa lebih tinggi dalam meraih prestasi, utamanya untuk kampus berjuluk Kampus Multikultural ini untuk memaksimalkan kinerja dan memaksimalkan seluruh potensi yang ada.
Rektor Unikama Dr. Pieter Sahertian, M.Si saat dihubungi menyampaikan, jika tantangan ke depan tentunya semakin berat. Sebab ketika semua perguruan tinggi khususnya PTS berlomba-lomba untuk meningkatkan kinerjanya, di saat yang sama Indonesia dan dunia dihadapkan pada pandemi akibat Covid-19.
"Dampak dari pandemi berimplikasi pada berbagai aspek pendukung, terutama aspek finansial sebagai salah satu sumberdaya yang penting dalam penyelenggaraan dan pengelolaan perguruan tinggi. Sumber dana internal (tuetion fee) mahasiswa cenderung menurun. Namun kita tetap berupaya memaksimalkan potensi yang ada," bebernya.
Bukan hanya pada sumber dana internal pengelolaan perguruan tinggi yang terkena dampak, dalam program hibah dari pemerintah, juga mengalami pemangkasan akibat pandemi.
Padahal, dana tersebut diperebutkan secara kompetitif oleh para dosen. Oleh karena itu upaya untuk mempertahan agar tetap berada dalam peringkat 100 PTN/PTS di Indonesia dibutuhkan kerja ekstra keras dari seluruh komponen universitas.
Kemudian, bila paramater penilaian yang digunakan Kemendikbud digunakan dalam menetapkan klasterisasi perguruan tinggi di tahun 2020, PTS-PTS menengah kebawah akan semakin sulit bersaing pada hampir semua aspek yaitu input, proses, output dan outcome.
"Karena itu, Unikama akan merumuskan strategi yang tepat untuk bisa keluar dari situasi sulit dan agar tetap bisa berprestasi dalam rangka memenuhi parameter yang ditetapkan Kemdikbud itu. Apalagi di era pandemi yang kita semua belum tahu kapan akan berakhir ini, tantangan juga semakin kompleks," paparnya.
Sementara itu, hal lainnya yang juga membanggakan adalah, Unikama berada pada peringkat pertama dari 51 perguruan tinggi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di seluruh Indonesia. Hal ini seperti yang disampaikan Kepala Humas Unikama.
Wakil Rektor Bidang Akademik, Dr Sudi Dul Aji M.Si menambahkan, mengenai parameter dimaksud, yakni input, proses, output dan outcome. Bahwa pada aspek input, persentase dosen berpendidikan S3 di Unikama meningkat.
Baca Juga : PKM di Tengah Pandemi, Mahasiswa Unisba Blitar Bantu Bimbel Gratis untuk Pelajar
Di tahun ini sekitar 45 persen dosen di Unikama sudah bergelar Doktor. Sedangkan dalam jabatan dosen kami mendorong dosen untuk meningkatkan jabatan akademiknya ke Lektor Kepala dan Guru Besar. Rasio jumlah dosen mahasiswa juga menjadi bagian penilaian dalam pemeringkatan klasterisasi perguruan tinggi.
Akreditasi Institusi dan program studi, pembelajaran Daring, kerjasama perguruan tinggi dan program Merdeka Belajar dalam program studi menjadi bagian indikator dalam aspek proses Unikama memperoleh nilai tinggi pada aspek ini. Pada aspek output, Unikama mengalami peningkatan dalam jumlah artikel ilmiah terindeks per dosen, kinerja penelitian dan kemahasiswaan juga menjadi point indikator dalam aspek ini.
Sedangkan pada aspek outcome, sitasi perdosen, kinerja inovasi, kinerja pengabdian masyarakat dan persentase lulusan perguruan tinggi yang memperoleh pekerjaan dalam waktu enam bulan menjadi indikator dalam aspek ini.
Untuk dosen, prestasi yang di raih berhubungan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Peningkatan yang signifikan dari bidang kepenulisan dan publikasi ilmiah merupakan indikator yang paling menonjol sehingga peringkat kampus naik, semakin banyak publikasi semakin banyak jumlah sitasinya.
"Unikama saat ini juga terus berupaya mendorong para dosen untuk melanjutkan study agar bisa meraih gelar Doktor. Dari segi penalaran maupun minat bakat bidang kemahasiswaan Unikama juga terus melakukan upaya peningkatan kemampuan mahasiswa untuk menyusun PKM serta PHBD dan terbukti di tahun ini beberapa proposal lolos pendanaan Dikti," tambahnya.
Unikama tidak akan berpuas diri pada urutan ini, Kampus Multikultural tersebut akan terus melakukan perbaikan berkelanjutan dalam kinerja perguruan tinggi secara keseluruhan, sehingga Unikama dapat menjadi perguruan tinggi yang berkualitas dan membangun sinergi dengan seluruh sivitas akademika agar Visi Misi Unikama dapat tercapai dan terwujud.