free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Kesehatan

Tahun 2020 ODGJ di Kota Kediri Meningkat

Penulis : Bambang Setioko Kediri TIMES - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

21 - Aug - 2020, 23:57

Placeholder
ODGJ mendapatkan pelatihan dari Dinas Sosial Kota Kediri. (Foto: Bams Setioko/JatimTIMES)

Keberadaan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Kota Kediri dalam kurun waktu terakhir ini terus mengalami peningkatan jumlah. Berdasarkan data yang berhasil dihimpun dari Dinas Sosial menyebut, di tahun 2020 ini setidaknya ada kurang lebih 572 orang yang tersebar di tiga kecamatan Kota Kediri mengalami gangguan kejiwaan.

Dari banyaknya faktor yang menjadi penyebab utamanya, faktor ekonomi menjadi faktor penyebab tertinggi terjadinya ODGJ. Kemudian disusul oleh faktor ketidak harmonisan hubungan di tingkat keluarga menjadi salah satu pemicu penyebabnya.

Baca Juga : 6 Kasus Baru dari 6 Kecamatan, Mayoritas Pasien Covid-19 di Kabupaten Malang Masih Dirawat

Seperti yang diutarakan oleh Sumarni selaku Kasi Rehabilitasi Dinas Sosial Kota Kediri mengatakan, penanganan pada ODGJ di Kota Kediri menjadi perhatian khusus bagi Dinas Sosial (Dinsos). Dinsos mengomunikasikan keberadaan ODGJ pada keluarga masing-masing, sebagai upaya agar mereka lebih terawat dan bisa sembuh.

"Ada kurang lebih 572 ODGJ yang tersebar luas di tiga kecamatan Kota Kediri. Sebagai responnya, kami langsung kirim mereka ke RSJ Lawang, Malang sebagai langkah awal penanganan penyembuhan. Itu juga dengan rekomendasi dinas kesehatan," ungkapnya.

Masih kata Sumarni, Pemerintah Kota Kediri memang intensif menangani ODGJ, terlebih lagi mereka yang telantar dan berada di tepi jalan. Dan juga, saat Dinas Sosial sering kali mendapatkan limpahan dari hasil operasi Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Kediri.

Selama ini, lanjut Sumarni, Pemkot Kediri menggandeng dua rumah sakit sebagai rujukan, yaitu RSJ Menur Surabaya dan RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang, Malang. Di tempat tersebut, pasien diperiksa intensif, diajak komunikasi, diajak untuk beraktivitas, sehingga kondisi mereka juga bisa lebih baik.

"Jika sembuh kami kembalikan ke keluarga," katanya.

Meski demikian, Sumarni menerangkan, jika tak banyak pula keluarga yang menolak terkait keberadaan yang bersangkutan dengan berbagai jenis alasan. Seperti keluarga yang bersangkutan telah pisah satu sama lain, hingga faktor ekonomi yang sulit sehingga tidak bisa menerimanya kembali.

Alhasil, jika Dinas Sosial tidak mendapatkan titik temu dengan pihak keluarga yang bersangkutan akan dibawa ke barak penampungan yang terletak di Kelurahan Semampir Kota Kediri.

Baca Juga : Bertambah 19 Pasien, Persentase Kesembuhan Pasien Covid-19 di Malang Tembus 72 Persen

"Kalau tidak ada titik temu, mereka akan kita taruh di barak penampungan yang telah disediakan oleh Pemerintah Kota Kediri. Di sana juga ada pendamping yang akan memgawasi keberadaan mereka begitupun dengan asupan makanan mereka," terangnya.

"Akan tetapi, kondisi tidak dapat menerima yang bersangkutan ini sebenarnya jumlahnya tak banyak. Ada juga mereka selaku keluarga menerima dengan baik terkait keberadaan yang bersangkutan ini dan ada juga yang telah sembuh, bahkan mereka telah dapat bekerja secara mandiri," beber Sumarni.


Topik

Kesehatan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Bambang Setioko Kediri TIMES

Editor

Sri Kurnia Mahiruni