Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI telah mengumumkan klasterisasi perguruan tinggi 2020 belum lama ini. Pemerintah memang secara rutin setiap bulan Agustus mengumumkan klasterisasi perguruan tinggi secara resmi.
Klasterisasi ini merupakan upaya untuk melakukan pemetaan atas kinerja perguruan tinggi akademik Indonesia yang berada di bawah binaan Kemendikbud. Sejumlah 2.136 perguruan tinggi terlibat dalam klasterisasi di tahun 2020 ini.
Baca Juga : Ditjen Dikti Rilis 15 Perguruan Tinggi Klaster I, Kampusmu Masuk?
Menariknya, untuk pertama kalinya perguruan tinggi Nahdlatul Ulama (NU) di Malang berhasil mengalahkan peringkat perguruan tinggi milik Muhammadiyah.
Dalam daftar peringkat klasterisasi terlihat bahwa Universitas Islam Malang (Unisma) menduduki peringkat ke-44. Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berada di peringkat ke-48. Sementara pada tahun 2019 lalu, UMM berada di peringkat ke-38 dan Unisma berada di peringkat ke-85.
Rektor Unisma, Prof Dr H Maskuri MSi dalam pernyataannya kepada pers menyampaikan bahwa prestasi ini didapat dari kerja keras seluruh warga Unisma dan stakeholder terkait.
"Ini semua tidak lepas dari perbaikan sisi manajemen, dari sisi kemahasiswaan, dari sisi penelitian, pengabdian, kerja sama, baik dalam maupun luar negeri yang kita bangun, termasuk juga tentang inovasi yang telah kita hasilkan," ucapnya.
Ke depan, pihaknya akan terus melakukan ikhtiar untuk meningkatkan riset, jurnal, inovasi, bahkan hak cipta. Termasuk juga akreditasi internasional.
Terkait kekalahan kampusnya dalam klasterisasi ini dengan kampus NU, Rektor UMM Dr Fauzan MPd enggan diwawancarai.
"Ga usah ya, Mbak," katanya.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Nizam menjelaskan bahwa tujuan utama klasterisasi adalah untuk menyediakan landasan bagi pengembangan kebijakan pembangunan, pembinaan perguruan tinggi serta untuk mendorong perguruan tinggi dalam meningkatkan kualitas pelaksanaan tridharma perguruan tinggi secara berkelanjutan.
"Selain itu, klasterisasi perguruan tinggi berfungsi untuk menyediakan informasi kepada masyarakat umum tentang kualitas kinerja perguruan tinggi di Indonesia," katanya.
Lebih lanjut Nizam menjelaskan pada tahun 2020 ini, berbagai informasi terkait kinerja perguruan tinggi Indonesia kembali diidentifikasi berdasarkan empat aspek utama antara lain mutu sumber daya manusia dan mahasiswa (input), pengelolaan kelembagaan perguruan tinggi (proses), capaian kinerja jangka pendek yang dicapai oleh perguruan tinggi (output), dan capaian kinerja jangka panjang perguruan tinggi (outcome). Masing-masing indikator ini terdiri atas sejumlah kriteria penilaian.
Indikator Input meliputi: persentase dosen berpendidikan doktor (S3); persentase dosen dengan jabatan Lektor Kepala dan Guru Besar; rasio jumlah mahasiswa terhadap dosen; jumlah mahasiswa asing; dan jumlah dosen yang bekerja sebagai praktisi di industri.
Sementara indikator Proses terdiri atas: akreditasi institusi Badan Akreditasi Nasional-Pendidikan Tinggi (BAN-PT); akreditasi program studi BAN-PT; pembelajaran daring; kerja sama perguruan tinggi; kelengkapan laporan PD Dikti; jumlah program studi yang bekerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI), lembaga swadaya masyarakat (LSM) atau QS Top 100 World Class University (WCU) by subject; prodi yang melaksanakan program Merdeka Belajar; dan mahasiswa yang mengikuti program Merdeka Belajar.
Adapun indikator Output meliputi: jumlah artikel ilmiah terindeks per dosen; kinerja penelitian; kinerja kemahasiswaan; dan jumlah program studi yang terakreditasi/bersertifikasi internasional.
Sedangkan indikator Outcome terdiri atas: kinerja inovasi; persentase lulusan yang memperoleh pekerjaan dalam waktu enam bulan; jumlah sitasi per dosen; jumlah paten per dosen; dan kinerja pengabdian masyarakat.
Berdasarkan data Kemendikbud, berikut daftar 15 kampus klaster 1 sesuai dengan peringkat besaran skor yang diraih. Terpantau terdapat dua perguruan tinggi di Malang masuk ke dalam list, yakni Universitas Brawijaya (UB) dan Universitas Negeri Malang (UM).
1. Institut Pertanian Bogor: Skor 3,648
2. Universitas Indonesia: Skor 3,414
3. Universitas Gadjah Mada: Skor 3,315
4. Universitas Airlangga: Skor 3,299
5. Institut Teknologi Bandung: Skor 3,275
6. Institut Teknologi Sepuluh Nopember: Skor 3,218
7. Universitas Hasanuddin: Skor 3,161
8. Universitas Brawijaya: Skor 3,161
9. Universitas Diponegoro: Skor 3,111
10. Universitas Padjadjaran: Skor 3,007
11. Universitas Sebelas Maret: Skor 2,930
12. Universitas Negeri Yogyakarta: Skor 2,908
13. Universitas Andalas: Skor 2,860
14. Universitas Sumatera Utara: Skor 2,792
15. Universitas Negeri Malang: Skor 2,747