Pemandangan berbeda terlihat di jalan protokol Kota Batu kali ini. Terdapat seniman reog yang melakukan atraksi dalam merayakan hari Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia, Senin (17/8/2020).
Hanya saja, atraksi reog yang dibawa oleh Sunarto itu sambil mengendarai sepeda motor berkeliling di jalan protokol Kota Batu. Mulai dari jalan Ir Soekarno, jalan Dewi Sartika, Jalan Agus Salim, Alun-Alun Kota Batu, Jalan Brantas, menuju jalan Bukit Berbunga hingga jalan Raya Selecta dan finish di depan kantor Kecamatan Bumiaji.
Baca Juga : Upacara Hari Kemerdekaan, Santri Ponpes Assalaf Upacara Pakai Sarung dan Peci
“Atraksi ini untuk pertama kali dengan rute yang cukup panjang. Karena selama ini hanya dengan jarak yang pendek,” ungkap seniman Reog Kota Batu, Sunarto.
Dalam atraksinya itu, tentunya memiliki tantangan bukan karena harus membawa reog seberat kurang lebih 65 hingga 70 kilogram. Namun juga angin yang berhembus kencang saat berada di jalan sehingga membuat semakin berat.
“Saat membawa reog, anginnya tadi cukup kencang sehingga semakin terasa berat. Dan hingga finish saya bisa menyelesaikan kegiatan yang bertajuk reog racing keliling Kota Batu,” imbuhnya.
Karena angin yang kencang itu lanjutnya, kecepatan saat berkendara hanya mencapai 20 hingga 30 kilometer perjam. “Ini tadi angin kecang, dan sempat berhenti di Jalan Agus Salim. Dan cuma bisa melaju kecepatan 20 hingga 30 kilometer perjam,” ucap warga Desa Sumberejo, Kecamatan Batu ini.
Tentunya aksi itu mampu membuat perhatian dari para pengendara, mengingat kondisi arus lalu lintas cukup padat di Kota Batu. Apalagi sesekali Narto berdiri dalam motornya.
Sehingga menjadi hiburan tersendiri bagi pengendara yang melintasi kawasan Kota Batu saat itu. Dengan atraksi ini menurutnya, agar bisa merasakan perjuangan para pahlawan demi kemerdekaan Indonesia.
Baca Juga : Kritikan Pedas Gus Mus saat Tak Ada Merah Putih di Alun-Alun Rembang Sambut HUT RI
“Selain untuk merayakan kemerdekaan, ini juga sebagai ikhtiar supaya pandemi Covid-19 segera berakhir khususnya di Kota Batu. Tentunya agar roda ekonomi seniman di Kota Batu bisa kembali pulih,” terangnya.
Sementara itu dalam aksinya juga untuk membantu mensosialisasikan protokol kesehatan, untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Dalam atraksi ia bersama rekan-rekannya itu juga menggunakan masker, dan membawa hand sanitizer.
“Kami menggunakan masker, dan membawa hand sanitizer. Lalu sebelum berangkat juga upacara dulu di sanggar,” tutup pria yang dikaruniai tiga anak ini.