Begitu berbeda cara komunitas pesepeda di Jombang ini dalam memperingati hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75. Mereka melakukan upacara kemerdekaan RI di tengah areal bekas tambang galian C.
Lebih dari seratus goweser di kota santri memilih cara berbeda dalam melaksanakan upacara kemerdekaan Republik Indonesia. Upacara kemerdekaan yang dilakukan ratusan goweser ini digelar di atas bukit di tengah areal bekas tambang galian C, Desa Banjardowo, Kecamatan Jombang, Senin (17/8) pagi.
Baca Juga : Singosari dan Karangploso Dilanda Angin Puting Beliung, Puluhan Rumah Rusak
Lokasi upacara itu terbilang cukup jauh dari permukiman warga terdekat, yakni sejauh 3 kilometer untuk ke lokasi bekas galian C. Para goweser harus mengayuh sepedanya melintasi medan pasir berbatu, baru kemudian tiba di lokasi yang dijadikan upacara kemerdekaan Republik Indonesia.
Upacara kemerdekaan Republik Indonesia ke-75 dilakukan tepat pukul 08.00 WIB. Pelaksanaan upacara dilakukan selayaknya upacara pada umumnya. Mulai dari pengibaran bendera merah putih, menyanyikan lagu Indonesia Raya, detik-detik proklamasi hingga penyampaian amanat dari pembina upacara.
Sedangkan, peserta upacara seluruhnya mengenakan kaus dan atribut dari komunitas bersepeda, dengan mengenakan masker.
Ketua Komunitas Jombang Bersepeda, Wahyu Subianto (48) mengatakan, lokasi bekas tambang galian C ini belum pernah sama sekali digunakan untuk upacara peringatan kemerdekaan Indonesia. Untuk itu, ia dan anggotanya memilih lokasi tersebut untuk menggelar upacara kemerdekaan Indonesia.
"Kita mencari tempat yang istilahnya belum pernah dilakukan upacara. Kita harapkan bisa berkumpul dari pesepeda berbagai klub di Jombang untuk ke sini," ujarnya saat diwawancarai wartawan di lokasi.
Selain itu, ia juga mengatakan, ada pesan yang ingin disampaikan dari upacara di lokasi bekas galian C itu. Yaitu, bentuk keprihatinan terhadap pengelolaan bekas tambang galian C yang dinilai minim pengamanan dan membahayakan masyarakat.
Baca Juga : Banyak ASN Positif Covid 19, Kota Batu Gelar Upacara HUT RI Terbatas
"Dari kita komunitas Jombang Bersepeda, ada keprihatinan tersendiri dari pengelolaan galian C ini. Karena pengelolaan tidak bisa maksimal, dari pengerukan galian C ini tidak dikelola dengan baik sehingga terbengkalai. Ini terlihat tidak dirawat sehingga terkesan dibiarkan oleh pengelola," kata Wahyu.
Pada kesempatan itu, Wahyu juga berpesan pada anggotanya, agar tetap mentaati protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda Jombang. Ia meminta para goweser agar tetap mengenakan masker, dan menghargai pengguna jalan lainnya saat bersepeda di jalan.
"Kita mengharapkan para pesepeda di Jombang tetap menjaga imunitas dan menjaga protokol kesehatan saat melakukan kegiatan bersepeda. Selain itu juga tetap menaati peraturan lalu lintas agar tetap dipatuhi," pungkasnya.(*)