Untuk ke 3 kalinya, KH. Asmungi memegang pucuk pimpinan Partai Golkar di Tulungagung. Asmungi terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Kabupaten Tulungagung, Selasa (11/8/20) mengalahkan rivalnya Alimin.
Asmungi akan memimpin partai Pohon Beringin ini untuk lima tahun ke depan.
Baca Juga : Adu Kuat Dua Kandidat di Musda Golkar Tulungagung, Siapa Menang?
Padahal sehari jelang Musda, Asmungi sempat digoyang berbagai isu, salah satunya mengungkit kembali kasus Banpol (bantuan politik) tahun 2015-2016, oleh beberapa kader partai.
Namun ternyata hal itu tak menghalangi jalan mulus Asmungi memimpin partai Golkar.
Dalam keterangannya pada awak media, Asmungi akan merangkul semua pihak untuk memajukan partai, termasuk lawan politiknya dalam pemilihan ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Tulungagung.
“Dengan Musda ini, meningkatkan soliditas antarkader, dan rasa persatuan dan kesatuan antar kader tak tergoyahkan,” ujar Asmungi.
Asmungi melanjutkan, dalam Musda ini merupakan kesempatan untuk mengevaluasi kinerja dan program yang telah dijalankan selama 5 tahun, dan merencanakan program untuk 5 tahun ke depan.
“Yang baik kita teruskan, dan kita menggali program baru yang lebih baik,” tuturnya.
Baca Juga : HUT ke-75 RI, Ketua DPRD Sumenep Dorong Revolusi Mental Pemuda
Disinggung komposisi pengurus baru periode 2020-2025, Asmungi menjelaskan akan mengakomodir seluruh lapisan, mulai generasi milenial hingga kader-kader yang sudah lama.
Sementara itu, Ketua DPD 1 Partai Golkar Jawa Timur, Muhammad Sarmuji yang hadir dalam Musda ini berharap, pengurus yang terpilih bisa meningkatkan perolehan suara partai dalam Pemilihan Umum mendatang.
“Pengurus bisa menjadi penghubung yang efektif bagi konstituen,” ujar Sarmuji.
Sarmuji menuturkan pemilihan pengurus partai dilakukan secara demokratis. Namun pihaknya lebih mengedepankan komunikasi dalam pemilihan pengurus.