Seorang kurir sebuah perusahaan jasa pengiriman barang diduga menjadi korban pencurian oleh oknum suporter Arema yang Senin malam (10/8/2020) hingga Selasa dini hari (11/8/2020) merayakan HUT Arema di kawasan Stasiun dan kawasan Bundaran Tugu.
Korban yang diketahui bernama Panca Ari (32) warga Kelurahan Purwoasri Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Saat itu, sekitar pukul 00.30 wib, korban melintas di Jalan Semeru, Klojen, Kota Malang mengendarai mobil kantor membawa paket kiriman.
Baca Juga : Selain Pakai Nama Teman Sekantor, Oknum Pegawai BKD Palsukan Tanda Tangan Atasan
"Saya kan biasa lewat situ kalau mau ke Surabaya, dari Galunggung. Waktu itu bawa mobil Grandmax, dalamnya berisi 21 paket kiriman," jelasnya.
Namun saat melintas di Jalan Semeru, ia berpapasan dengan sejumlah gerombolan oknum suporter yang berjalan menuju Stasiun guna merayakan puncak HUT Arema.
"Pas papasan itu mobil saya diminta berhenti dan putar balik. Setelah itu saya putar balik, tapi saat itu mobil juga digedor-gedor, dan membuka pintu belakang, diduga saat itu satu karung diambil," bebernya.
"Saya kemudian tancap gas,menghindari suporter. Pintu belakang sudah saya kunci, tapi tidak tau juga apakah waktu itu benar-benar terkunci sempurna atau tidak," tambahnya.
Setelah itu, korban kemudian melanjutkan perjalanannya ke Surabaya untuk mengantarkan paket kiriman. Namun begitu sampai di Surabaya, ia yang kemudian menurunkan paket kiriman begitu terkaget mengetahui jika satu paketan telah hilang.
Baca Juga : Telusuri Dugaan Korban Membusuk di Kebun Tebu, Polisi Amankan Bongkahan Beton Cor
Setelah saya cek ternyata paket kirimannya tinggal 20. Padahal sebenarnya 21. Isinya paket kiriman semua, satu karung berisi 40 paket kiriman," bebernya.
Meskipun begitu, Kendati telah diduga menjadi korban pencurian oleh oknum suporter, dirinya pasrah dan tidak akan melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib. "Nggak lapor, mungkin pelakunya juga sulit dicari, karena kumpulan massa. Saya nunggu saja niat pelaku mengembalikan, kalau tidak ya mau tidak mau harus ganti rugi. Makanya saya nunggu itikad baik agar pelaku mengembalikan," pungkasnya.
