Karena diyakini mengkonsumsi rempah-rempah bisa meningkatkan imunitas tubuh, permintaan rempah kapulaga asal Pasrujambe meningkat tajam.
Tak hanya permintaannya yang meningkat, harganyapun beranjak naik jika dibandingkn dengan masa sebelum pandemi Covid-19. Hal itu dijelaskan Camat Pasrujambe Dian Nurwisudah Kurniawan Hadi Pamujo.
Baca Juga : Tawaran Spesial Apartemen The Kalindra, DP 10% Cicilan 1 Juta-an Harga Mulai Rp 300 Juta
“Sekarang ini, harga jual keringnya sudah mencapai Rp 260 ribu per kilogram, peningkatan harga ini menanjak ditengah pandemi, padahal sebelumnya sekitar Rp 170 ribu saja,” jelasnya.
Masyarakat meyakini dengan mengkonsumsi bahan rempah, termasuk kapulaga bisa meningkatkan imunitas dan meminimalisir potensi terkena virus corona.
Tanaman kapulaga tumbuh subur di sejumlah desa di Kecamatan Pasrujambe. Harga jual dan perawatan yang tergolong mudah menjadikan masyarakat Pasrujambe memilih menanam kapulaga di kebunnya.
“Kapulaga ini menyebar di Desa Pasrujambe mulai dusun Carangkuning, Plambang, Jambekumbu, di Tawon Songo juga ada,” ungkapnya.
Baca Juga : Segera Tukar! 6 Pecahan Rupiah Ini Bakal Tak Laku Lagi Mulai Tahun 2021
Selain itu, Sugiyanto, salah seorang warga Gencono juga merasakan berkah dari kapulaga menjelaskan dalam tempo 1 tahun bisa panen hingga 3 kali di kebun miliknya
“Sebelumnya, warga sini menanam cengkeh dan kopi, tetapi cengkeh 1 tahun sekali panennya, sama dengan kopi. Sangat jauh dengan kapulaga, disamping hemat tenaga, hanya dijemur kering lalu dijual. Kalau kopi kan masih harus digiling dan sebagainya," kata Sugianto.