Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi terus berupaya menggerakan sektor pariwisata pada masa transisi menuju kebiasaan baru atau era new normal.
Salah satu inovasi terbaru yang dilakukan Pemkab Banyuwangi melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) adalah dengan menerbitkan Kartu Tanda Pengenal Pramuwisata (KTPP) bagi tour guide atau pramuwisata Banyuwangi.
Baca Juga : Luhut Acungi Jempol Penanganan Covid 19 di Banyuwangi, Bupati Minta Support WSL
Menurut M Yanuarto Bramuda Kepala Disbudpar Banyuwangi, dalam upaya menghidupkan sektor pariwisata pasca musibah Covid-19, pihaknya sudah bekerja keras melakukan penataan sesuai standar operasional prosedur (SOP) layanan yang sesuai dengan protokol kesehatan. Mulai dari destinasi tujuan wisata, hotel dan restoran, warung makan sentra kuliner dan pedagang kaki lima (PKL), para driver dan yang terbaru adalah para pemandu wisata yang ada di wilayah Banyuwangi.
Menurut ayah dua putri itu dalam mengatur para tour guide Banyuwangi, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Bupati Nomor 9 tahun 2019 tentang Pramuwisata.
”Saat ini pramuwisata Banyuwangi selain mengenakan seragam yang khas Banyuwangi mereka juga dibekali dengan pengetahuan tentang SOP protokol kesehatan. Apabila mereka dinilai melanggar maka KTPP-nya akan dicabut,”tegasnya.
Selanjutnya dia menuturkan, kerja keras dan upaya maksimal yang dilakukan oleh Pemerintah Banyuwangi mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat. Bahkan presiden Joko Widodo (Jokowi) memandang perlu untuk datang dan menyaksikan secara langsung upaya Banyuwangi untuk megggerakan dan menghidupkan ekonomi khususnya sektor pariwisata dengan membiasakan warga masyarakat berdamai dan berdampingan dengan Covid-19 dalam menjalankan aktivitas kehidupan sosial kemasyarakatan.
Bahkan minggu lalu, Luhut B Panjaitan Menteri Kemaritiman dan Investasi RI, bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ( Menparekraf) Wishnutama Kusubandio dan Kepala BKPM menggelar Rapat Koordinasi menghidupkan pariwisata Banyuwangi sebelum bertolak ke Pulau Bali untuk melakukan launching pembukaan pariwisata di pulau Dewata.
Sementara Ayu Fatimatul Zahra Putri yang akrab disapa Ayu, salah seorang pramuwisata Banyuwangi menuturkan, dia bersama temannya merasa bersyukur atas upaya Pemkab Banyuwangi yang bekerja keras dalam menghidupkan sektor wisata sehingga mampu membuka lapangan kerja bagi pemandu wisata seperti dirinya.
Baca Juga : Terapkan Protokol Baru, Pasar Jatian Wringinrejo Mulai Terima Pengunjung
Alumni MAN jember itu menuturkan, dengan memasuki kebiasaan baru pasca Covid-19, para tour guide Banyuwangi selain mendapatkan pendidikan dan pelatihan cara memberikan layanan kepada wisatawan juga dituntut mematuhi SOP yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Disbudpar Banyuwangi.
Mulai pemakaian baju seragam yang khas Banyuwangi, kemudian juga dilengkapi dengan pelengkapan sesuai protokol kesehatan mulai mengenakan masker, sarung tangan, faceshield dan lain sebagainya.
”Kami menyadari dan berkeyakinan bahwa wisatawan yang datang ke Banyuwangi memahami aturan yang wajib ditaati dalam wisata pasca wabah covid-19. Tentunya kami juga berharap agar situasi dan kondisi yang ada terus membaik agar kehidupan bisa berjalan dengan normal,” ujarnya.