Meski belum terkumpul di Pusat Latihan Kota (Puslakot), atlet bulu tangkis Kota Malang juga sudah melakukan latihan agar tidak terlalu lama berhenti latihan. Karena selama kurang lebih lima bulan lalu atlet bulu tangkis Kota Malang vakum akibat Covid-19.
Para atlet bulu tangkis yang disiapkan oleh Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) untuk turun di ajang Porprov VII 2022 mulai berlatih di 'bapak asuh' karena belum ada dana untuk melakukan pemusatan latihan.
Baca Juga : Cari Pemasukan Tambahan, Manajemen Arema FC Bakal Bikin Nobar dan Jual Merchandise di Kafe
Sekretaris PBSI Kota Malang, Sigit Permadi mengatakan bahwa KONI Kota Malang sudah meminta agar setiap cabor melakukan persiapan jauh-jauh hari agar bisa mendapatkan hasil maksimal pada ajang Porprov.
"Itu kan sebenarnya memang KONI meminta supaya jauh-jauh hari mempersiapkan diri, karena atas pengalaman tahun yang kemarin jadi target dari KONI Malang ini sekarang semua cabor diwajibkan untuk mendulang mendali sebanyak-banyaknya," ujar Sigit.
"Tapi karena kondisi covid ini jadi banyak atlet yang masih takut untuk datang, bahkan ada atlet yang ingin datang tapi orang tua melarang. Jadi karena belum bisa maksimal saya menunda beberapa bulan dulu sampai lihat situasinya," imbuhnya.
Sebenarnya program dari KONI Kota Malang, PBSI diberi kesempatan untuk satu tahun berlatih, jadi ada bantuan dari KONI untuk Puslakot masing-masing cabor selama satu tahun.
Baca Juga : Gairahkan Bulu Tangkis, PBSI Kota Malang Gelar Home Tournament
"Seandainya 1 tahunnya pertengahan bulan 2021 itu KONI akan memberikan bantuan, tapi tidak tahu apakah KONI bisa satu tahun atau 1 tahun lebih. Tapi yang jelas tanpa ada dana dari KONI Puslakot kami secara mandiri sekarang pun sudah berlatih, tapi berlatih nebeng terhadap misalnya bapak asuh itu banyak yang mengajak teman-teman untuk latihan bersama," paparnya.