Dengan dibukanya dunia pariwisata dengan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19 tentunya masih membuat khawatir pengunjung. Mungkinkah tempat wisata bisa menjadi kluster baru?
“Tempat wisata menjadi kluster baru di Jawa Timur? Bagaimana seandainya itu sangat mungkin, tetapi kita dalam menjalani kehidupan saat ini kita harus bisa mengelola gas dan rem,” ungkap Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak.
Baca Juga : Mau Hilangkan Penat? Yuk Kunjungi Destinasi Wisata Baru Kampung Bunga Grangsil di Dampit
“Kalau gak ada remnya gak ada pembatasan jadi 5 ribu pengunjung, kalau gak ada rem gak akan keluar duit bayar air, tambahan handsanitizer, tambahan, atau menyediakan masker,” ucapnya, Minggu (26/7/2020).
Dengan memaksimalkan protokol kesehatan yang ketat, merupakan bagian dari sebuah rem untuk dikelola. Sebab resiko tentunya pasti hadir, tetapi pihaknya berupaya utuk mengecilkan adanya resiko penambahan Covid-19 dari sektor wisata.
“Nah bagaimana mengecilkan resiko itu tadi. Dengan mengendalikan dan meminimalisir resikonya, bismillah,” tambah bapak dua anak ini saat di Senyim World, Jawa Timur Park 3.
“Mudah-mudahan kalau pun terjadi ada sistem testing, tracing, dan treatment (3T), jadi harus cepet ketahuan. Ada ruang isolasi di tempat wisata itu fungsinya,” ungkap Emil.
Karena itu jika di tempat wisata ditemukan pengunjung dengan suhu 37 derajat ke atas harus istirahat di ruang isolasi, dengan dilakukan dengan cepat antisipasi sebagai upaya tidak adanya penyebaran Covid-19.
Baca Juga : Re-opening, Ratusan Wisatawan Geruduk Taman Rekreasi Selecta
“Pentingnya dibuat satgas Covid-19 itu juga, mengantisipasi dengan cepat supaya tidak ada penyebaran,” tutup suami Arumi Bachsin ini.