Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar menggelar diskusi online dengan tema Dinamika Politik Lokal Pilwali Kota Blitar 2020 di era New Normal pada Kamis (23/7/2020). Diskusi yang diselenggarakan bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Blitar dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Blitar. Agenda itu diikuti puluhan peserta melalui aplikasi zoom dan disiarkan langsung melalui You Tube.
Diskusi online kali ini menghadirkan tiga narasumber yakni Rangga Bisma Aditya (Komisioner KPU Kota Blitar), Abdul Azis Al Kaharudin (Komisioner Bawaslu Kota Blitar) dan Purwanto (Anggota DPRD Kota Blitar dari partai Golkar). Diskusi online dibuka oleh Dekan Fisipol Unisba Blitar Hery Basuki.
Baca Juga : Syarat Minimal Dukungan Merasa Dicurangi, Tim Purnawan Buchori Bakal Gugat KPU
Kaprodi Sosiologi Unisba Blitar Novi Catur Muspita selaku moderator menyampaikan, kegiatan ini dilaksanakan untuk mengasah kemampuan mahasiswa dalam menganalisa fenomena politik pilwali Kota Blitar 2020. Diskusi ini diharapkan pula dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada masyarakat dan pemerintah terkait dengan pelaksanaan pilkada Kota Blitar.
“Pandemi covid-19 bukan menjadi halangan bagi kita dalam menggelar agenda yang berbobot. Diskusi online ini kita gelar via daring. Harapanya bisa memberikan manfaat bagi mahasiswa, masyarakat dan pemerintah,” ungkap Novi Catur kepada BLITARTIMES.
Rangga Bisma Aditya selaku narasumber dari KPU Kota Blitar di kesempatan ini menyampaikan bahwa pilkada serentak kali ini dilaksanakan di masa pandemi covid-19. Tahapan pilkada telah dimulai dan dalam pelaksanaanya diterapkan skema protokol kesehatan untuk mencegah munculnya kluster baru covid-19.
“Penyelenggaraan pilkada tahun ini harus ditekankan pada penerapan protokol kesehatan. Dalam konteks tersebut keselamatan rakyat tetap nomor satu,” tegasnya.
Dalam upaya menciptakan pemilukada yang berkualitas, KPU mengajak kepada masyarakat Kota Blitar untuk tidak golput. Masyarakat juga dihimbau untuk memilih sesuai dengan hati nurani dan tidak tergoda dengan money politik.
“Masyarakat Kota Blitar, ayo pada Rabu 9 Desember 2020 untuk menyalurkan hak pilih. Tentunya dalam proses memilih jangan tergoda dengan money politik. Masyarakat harus berani menolak money politik,” imbuhnya.
Baca Juga : Ternyata Oknum Anggota DPRD Pemalsu Tanda Tangan Berinisial "H"
Di tengah situasi politik yang mulai memanas, Rangga mengajak kepada masyarakat Kota Blitar untuk tidak terjebak pada isu-isu hoaks. “Dibutuhkan isu-isu untuk menangkal hoaks. Mari kita lawan hoaks secara bersama-sama. Sehingga hingga pasca pemilihan Kota Blitar tetap dalam kondisi damai, aman dan tentram,” tandas Rangga.
Sementara itu Komisioner Bawaslu Kota Blitar, Abdul Azis Al Kaharudin di kesempatan ini memaparkan pengawasan yang dilaksanakan Bawaslu di masa sebelum dan memasuki tahapan Pilkada Kota Blitar 2020. Salah satunya pengawasan terkait pemasangan banner dan baliho bakal calon kepala daerah Kota Blitar di Pilkada 2020.
“Banyak bermunculan banner bakal calon kepala daerah. Jadi kemungkinan-kemungkinan itu pasti terjadi. Tergantung dengan komunikasi politik dengan elit partai,” paparnya.(*)