Warga Desa Batangsaren Kecamatan Kauman dibuat geger, setelah menemukan Rahman Hadi, 38, warga Kelurahan Jagir, Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya, tewas dengan kondisi tergantung di dalam rumah ibunya di Desa Batangsaren, Kecamatan Kauman.
Korban pertama kali ditemukan oleh ibu kandungnya, Mutiah (66). Saat ditemukan, korban sudah tewas dalam posisi menggantung menggunakan ikat pinggang di dalam kamarnya.
Baca Juga : Kontroversi Anji Manji vs PFI Terkait Viralnya Foto Jenazah Covid-19 di Media Sosial
Mengetahui anaknya sudah menggantung, Mutiah lalu memanggil keponakan korban Dwi Swasono (44) dan adik ipar korban, M. Tamyis (36). Dari keterangan Mutiah yang disampaikan ke Polisi, dirinya berkomunikasi terakhir dengan korban sekitar pukul 16.30.
“Komunikasi terakhir sekitar pukul 16.30 dan ditemukan sekitar 18.05,” ujar Kapolres Tulungagung melalui Paur Subbag Humas Polres Tulungagung, Bripka Endro Purnomo.
Selanjutnya keluarga korban menghubungi Polisi. Jenazah korban langsung dilakukan pemeriksaan di lokasi kejadian. Dari pemeriksaan awal, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. “Dari pemeriksaan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban,” tukasnya.
Sementara itu menurut keterangan keluarga korban yang enggan disebutkan namanya, korban sering pulang ke Tulungagung untuk meminta uang. Korban diketahui sudah 4 bulan pisah ranjang dengan istrinya. “Kenekatan korban ini diduga karena terhimpit masalah ekonomi,” ujarnya.
Baca Juga : Gugus Tugas Sebut Viralnya Foto Jenazah Covid Tak Beretika, Ini Kata Persatuan Fotografer
Korban juga diketahui sudah tak bekerja, padahal korban sudah memiliki 3 anak. Dari penuturan tetangga korban, Didik ungkapkan jika keluarga korban cukup tertutup. Tetangga kaget saat menerima kabar ada tetangganya yang meninggal karena bunuh diri. “Kaget pastinya, apalagi korban juga jarang terlihat di sini,” kata Didik sembari menyatakan rencananya jenazah akan dimakamkan keesokan harinya.