Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (DPC PKB) Kabupaten Malang percaya diri menyongsong pilkada 2020. PKB sudah menyiapkan skenario tanpa koalisi jika tidak ada parpol lain yang bergabung mendukung jagonya.
Saat ini PKB Kabupaten Malang menggadang-gadang Umar Usman sebagai N-1 (bakal calon bupati). Namun, hingga kini, Umar Usman yang juga ketua tanfidziyah PCNU (Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama) Kabupaten Malang masih belum mendapatkan rekomendasi dari DPP (Dewan Pimpinan Pusat) PKB.
Kemungkinan PKB maju tanpa mitra koalisi disampaikan langsung oleh Sekretaris DPC PKB Kabupaten Malang Muslimin. Dia mengatakan, jika tidak ada parpol yang merapat, PKB akan maju sendiri dengan modal 12 kursi di parlemen. Jumlah kursi itu telah memenuhi syarat 10 persen dari total kursi di DPRD Kabupaten Malang sebagai persyaratan maju dalam Pilkada Kabupaten Malang 2020.
"Andai kata tidak ada pun (mitra koalisi), kami akan berangkat sendiri dari PKB. Wakilnya banyak," ujar Muslimin (16/7/2020).
Baca Juga : Elektabilitas Tinggi, Gerindra Kabupaten Malang Usung pasangan SanDi
Dari kader internal PKB, salah satu yang mencuat bakal mendampingi Umar Usman adalah nama Ali Murtadlo. Hal itu pun dibenarkan oleh Muslimin. "Bisa jadi Gus Tadlo (Ali Murtadlo)," ucapnya.
Disinggung nama Samsul Arif (adik kandung mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi) yang juga memasang banner di sebelah kantor DPC PKB Kabupaten Malang mengenai imbauan protokol kesehatan, Muslimin tidak membenarkan hal tersebut karena tidak terdapat tulisan calon bupati maupun calon wakil bupati.
"Tapi kan nggak ada calon bupati atau wakil bupati. Itu kan cuma masang banner saja kan," ungkapnya.
PKB sendiri hingga sampai saat ini terus menjalin komunikasi dengan parpol yang belum menyatakan berkoalisi dengan poros PDI Perjuangan sebagai pengusung Sanusi-Didik Gatot Subroto (SanDi).
"Untuk N-2, kami sedang berkomunikasi dengan partai lain. Bisa jadi Golkar. Nanti kami tetap komunikasi dengan Gerindra. Sebelum janur melengkung, tetap komunikasi," ujar Muslimin dengan kalimat berkias.
Terkait komunikasi dengan Golkar dan disinggung nama Miskat yang juga wakil ketua DPRD Kabupaten Malang, Muslimin mengatakan itu hanya untuk alternatif. "Itu kan alternatif (terkait nama Miskat). Kan dulu yang diberi rekomendasi Pak Siadi. Ya nanti nggak tahu dinamika di Golkar kan. Kami pasrahkan saja Golkar siapa yang ditunjuk," ungkapnya.
Muslimin mengatakan bahwa sosok Miskat sebenarnya juga bagus secara elektabilitas karena telah beberapa kali menjadi kepala desa. Bahkan, sekarang istrinya menjadi kepala desa di Kabupaten Malang.