Karena tak kunjung dilakukan pembayaran, sekitar 11 supplier kayu dari Lumajang dan beberapa wilayah lainnya mengancam akan melakukan aksi demo ke PT. Indah Karya karena berbagai upaya mediasi menemui jalan buntu.
Para supplier ini telah mengirimkan kayunya sejak tahun 2019, namun sebagian menghentikan pengiriman sejak November tahun lalu.
Baca Juga : Enesis Bantu PWNU Jatim Aromaterapi Pencegah Covid-19
Sejak saat itu usaha penagihan bahkan mediasi telah dilakukan, namun sampai hari ini pembayaran itu tak kunjung terlaksana.
"Setelah mediasi kemudian muncul surat pernyataan akan membayar. Bahkan juga pernah dilakukan teleconference, namun yang terjadi adalah janji lagi dan tidak pernah dilakukan pembayaran," kata H. Rudiyanto, salah seorang supplier kayu PT. Indah Karya dari Lumajang.
Bahkan menurut Rudiyanto, hari ini tanggal 15 Juli, ada perjanjian untuk melakukan pembayaran, kemudian tadi malam muncul surat baru yang intinya penundaan pembayaran lagi.
"Saya juga kaget, karena kami sudah sangat senang hari ini akan dilakukan pembayaran, ternyata tadi malam ada surat yang menyatakan penundaan lagi. Padahal hanya akan membayar 10 persen dari hutang PT. Indah Karya dari jumlah kayu yang kami setor ke pabriknya di Bondowoso," kata Rudi Andiya, supplier yang lain.
Bahkan dalam surat yang dikeluarkan oleh PT. Indah Karya yang keluar pada htanggal 14 Juli, tidak ada kejelasan kapan akan dibayar.
"Kalau tanpa tanggal kapan akan dibayar, hanya meminta kami bersabar, kan semakin tidak jelas kapan akan dibayar. Makanya kami bersama teman-teman yang lain sepakat akan menggelar aksi demo kepada PT. Indah Karya untuk mendesak dilakukan pembayaran," kata Rudi Andiya lagi.
Baca Juga : Imbas Aksi Unjuk Rasa Mahasiswa Papua, Pelaku Usaha di Simpang ITN Sepi Pembeli
Jumlah yang harus dibayar seluruhya lebih dari 10 milyar saja, yang merupakan tunggakan dari PT. Indah Karya kepada supplier.
"Kemarin itu janjinya akan membayar 10 persen saja dari hutang PT. Indah Karya. Saya heran pabrik sebesar itu tidak bisa bayar Rp 1 milyar saja sebagai cicilan kepada kami," kata Agsus Santoso, salah satu supplier lainnya.
Selain dari Lumajang supplier kayu yang belum dibayar juga berasal dari Jember, Banyuwangi, Jawa Tengah, Sulawesi dan daerah lainnya.
Sementara itu Sunaryo, General Manager Bondowoso Indah Plywood di Bondowoso, yang merupakan bagian dari PT. Indah Karya yang kami hubungi ponselnya, tidak diangkat walaupun ada nada sambung.